Skip to main content

Blog

Iman R

R adalah seorang wanita Kristen Nigeria yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus. Ia seorang janda dan harus mengasuh 18 orang anak asuh, sebelas di antaranya masih sangat kecil. Karena suaminya, M, berpindah agama sebelum ia meninggal dunia, R terpaksa berhadapan dengan hukum agama yang menuntutnya melepaskan sebelas anak asuh yang masih kecil untuk diasuh negara secara iman agama M. Namun sebelum meninggal dunia, suami R memintanya berjanji untuk tetap mengasuh anak-anak dalam iman Kristiani.

R adalah istri pertama M. Keduanya Kristen ketika mereka menikah dan usia pernikahan mereka lebih dari 10 tahun. Namun kurang lebih 20 tahun lalu, M berpindah agama. Ia menikah lagi untuk yang kedua dan ketiga kali. Dari ketiga orang istrinya itu, M memiliki 18 orang anak.

Submitted by admin on

S Telah Mengampuni Pembunuh Orang Tuanya

Sudah 2 tahun berlalu sejak S tinggal di rumah singgah yang disponsori oleh Open Doors. S pertama kali datang ke tempat ini pada tanggal 19 Agustus 2009, sekitar 4 bulan setelah orang tuanya dibunuh oleh kelompok gerilyawan. Kakek dan neneknya menyadari bahwa S membutuhkan sebuah tempat di mana ia dapat memperoleh pendidikan yang layak. Kakek dan neneknya mengatakan bahwa mereka kesulitan menopang kebutuhan S dan kedua adiknya.

Submitted by admin on

Ketika Kesederhanaan Menjadi Indah di Tangan Tuhan

Tina, seorang Ibu dari lima anak adalah satu dari kurang lebih 25.000 umat Kristen di salah satu provinsi di Indonesia, yang harus terus berjuang mempertahankan imannya. Mereka yang datang kepada Kristus dari latar belakang agama lain, harus berhadapan dengan tekanan baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitar.

Tahun 2007 lalu, bersama suami dan tiga anaknya, Tina membuka hati bagi Kristus dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Tak lama suaminya meninggal dunia. Datang dari latar belakang keluarga yang sangat sederhana, Tina terpaksa harus mengungsi dan tinggal bersama putrinya yang telah menikah dengan seorang pria dari latar belakang agama lain. Karena perbedaan dan tekanan, akhirnya Tina harus pindah. "Putri-putri saya yang pertama dan kedua tidak menyukai kami karena iman kami berbeda. Mereka mengusir saya dan kedua anak saya yang lain yang masih kecil-kecil."

Submitted by admin on

Awal dari Sebuah Pergumulan

Pada bulan Juli 1998, saya menikah dengan E dan 11 Agustus 1998 pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Belanda. Tidak lama saya pun hamil dan pada tanggal 21 Juni 1999, lahirlah putri kami M. Sejak awal pernikahan, saya berkomitmen, dalam 5 tahun pertama anak kami, tidak akan bekerja dan akan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya -- menjaga, mendidik, dan memelihara anak kami.

Submitted by admin on

Saya Mendapatkan Segala Kebutuhan dari Tuhan

Nama saya M. Ayah saya adalah seorang yang taat akan agamanya. Saya menikah pada usia 13 tahun. Anak pertama saya meninggal pada usia 2 tahun. Saat itu suami saya berkata, "Ini terjadi karena kau bukan orang baik!" Saya telah berdoa, berpuasa, dan membaca kitab suci agama saya. Semakin saya membaca, semakin saya mengerti, maka semakin saya tidak dapat menerimanya. Saya menyadari bukan hidup seperti ini yang saya ingini.

Submitted by admin on