Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Ketika Kesederhanaan Menjadi Indah di Tangan Tuhan

Tina, seorang Ibu dari lima anak adalah satu dari kurang lebih 25.000 umat Kristen di salah satu provinsi di Indonesia, yang harus terus berjuang mempertahankan imannya. Mereka yang datang kepada Kristus dari latar belakang agama lain, harus berhadapan dengan tekanan baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitar.

Tahun 2007 lalu, bersama suami dan tiga anaknya, Tina membuka hati bagi Kristus dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Tak lama suaminya meninggal dunia. Datang dari latar belakang keluarga yang sangat sederhana, Tina terpaksa harus mengungsi dan tinggal bersama putrinya yang telah menikah dengan seorang pria dari latar belakang agama lain. Karena perbedaan dan tekanan, akhirnya Tina harus pindah. "Putri-putri saya yang pertama dan kedua tidak menyukai kami karena iman kami berbeda. Mereka mengusir saya dan kedua anak saya yang lain yang masih kecil-kecil."

Tanpa tujuan dan hanya bergantung penuh pada Tuhan, Tina membawa dua anaknya pergi. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Open Doors. Dengan dukungan Open Doors dan beberapa lembaga, Tina serta kedua anaknya tinggal di sebuah rumah singgah. Di sanalah ia dimuridkan dan diperlengkapi.

Open Doors serta lembaga lainnya mendukung Tina dan keluarganya, namun sesungguhnya kesederhanaan Tina yang bersahaja yang hidup dalam ketergantungan penuh pada Tuhan dan berharap hari lepas hari pada Yesus yang ia kasihi, itulah yang membuat Tina terus bertumbuh dalam imannya.

Kami bertemu lagi dengan Tina dalam sebuah pertemuan di penghujung tahun 2011. Ketika ditanya bagaimana kabar keluarganya serta pelayanannya, dengan bahasa apa adanya Tina bersaksi. "Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, dengan upah Rp.100.000/bulan sebagai buruh cuci, saya dapat membiayai hidup ketiga anak saya, termasuk putri saya yang saat ini terpaksa tinggal bersama saya karena usahanya sedang jatuh."

Masih dalam kesederhanaan bertutur, ia melanjutkan, "Putri saya minta agar saya membantunya, tapi saya mengingatkan, hanya Yesuslah yang dapat menolong dia seperti Yesus telah menguatkan dan memberkati saya sampai saat ini."

Para mentor dan pembimbing rohani Tina sangat bersukacita dengan kemajuan dalam pelayanannya. Kesaksian hidup Tina merupakan suratan terbuka tentang kebaikan dan kuasa Tuhan yang nyata, hal ini menarik perhatian banyak orang untuk mengenal Yesus yang ia sembah.

Teruslah berdoa dan mendukung orang-orang seperti Tina. Lewat mereka banyak pintu hati yang akan dibukakan. Lewat mereka dan pengalaman mereka bersama Tuhan, Injil akan terus diwartakan. Kesederhanaan mereka menjadi indah di tangan Tuhan.

Diambil dari:

Judul buletin : Frontline Faith, Edisi Maret -- April 2011
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Open Doors Indonesia, Jakarta 2011
Halaman : 9

Komentar