Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Saya Mendapatkan Segala Kebutuhan dari Tuhan

Nama saya M. Ayah saya adalah seorang yang taat akan agamanya. Saya menikah pada usia 13 tahun. Anak pertama saya meninggal pada usia 2 tahun. Saat itu suami saya berkata, "Ini terjadi karena kau bukan orang baik!" Saya telah berdoa, berpuasa, dan membaca kitab suci agama saya. Semakin saya membaca, semakin saya mengerti, maka semakin saya tidak dapat menerimanya. Saya menyadari bukan hidup seperti ini yang saya ingini.

Seorang teman saya telah menerima Kristus dan menjadi Kristen. Ia membaca Alkitab setiap hari dan terus menerus mencari kebenaran dari firman Tuhan. Saya pun datang kepadanya untuk mengenal Kristus. Satu ayat yang membuat saya terkesan adalah: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28) Ya, saya membutuhkan kelegaan dan saya menemukan kepastian dalam firman-Nya.

Saya merasa takut untuk berpindah agama. Saya mulai berdoa, "Tuhan, saya tidak menemukan-Mu dalam iman lama saya. Apakah saya dapat menemukan-Mu dalam iman Kristiani? Ada sebuah kekosongan dalam hati saya." Kemudian Yesus menjawab doa saya. Ia datang melalui Roh Kudus kepada saya, Ia sangat nyata.

Saya pun menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Saya mulai membaca kitab Perjanjian Baru, terutama kitab Wahyu yang sangat memberkati saya. Saya sangat diberkati oleh firman Tuhan dalam Alkitab dan buku-buku yang saya beli di gereja setempat. Setelah beberapa lama, saya sudah membawa 16 anggota keluarga saya untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Saya tidak takut untuk memberi tahu orang lain bahwa saya adalah seorang Kristen.

Setelah 1 tahun menjadi seorang Kristen, saya ditangkap karena mereka menemukan sebuah catatan yang saya tulis untuk kakak saya yang berbunyi, "tinggalkan candu dan minuman keras, percayalah kepada Kristus." Dalam pengadilan saya berkata, "yang dapat kalian lakukan adalah membunuh saya dan setelah itu Kerajaan Tuhan ada di hadapan saya. Iman adalah sesuatu yang datang dari hati. Iman bukanlah sebuah permainan dan saya menemukan segalanya dalam Kristus."

Selama di penjara, saya hanya dapat menghirup udara segar selama 15 menit dalam sehari. Saya terus memikul salib ini, sampai suatu hari penjaga membuka pintu sel dan menyatakan bahwa saya bebas. Saya harus tetap memberitakan Kabar Baik. Saya harus keluar dari kota ini dan membawa semangat penginjilan ke tempat selanjutnya.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama buletin : Frontline Faith September-Oktober 2011
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Open Doors Indonesia, Jakarta
Halaman : 8

Komentar