Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Hati yang Bersyukur adalah Hati yang Penuh Sukacita

"Hal-hal ini Aku katakan kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalammu, sehingga sukacitamu menjadi penuh." Yohanes 15:11, AYT

Tahukah Anda bahwa seorang Kristen tanpa sukacita adalah suatu istilah yang kontradiktif? Jika Anda benar-benar bersama dengan Allah, Anda tentunya akan memiliki sukacita di dalam hidup Anda! Akan tetapi, terdapat banyak orang Kristen yang hidup seakan-akan mereka telah kehilangan sukacita mereka.

Mengapa Sukacita itu Penting?

Gambar: Quote Ang Wie Hay

Salah satu dari alasan-alasan terpenting mengapa sukacita itu penting adalah untuk memenangkan mereka yang terhilang bagi Yesus. Anda tidak dapat berjalan-jalan dengan membawa Alkitab di satu tangan dan sebuah batu nisan di tangan yang lain dan mengatakan, "Tidakkah Anda ingin menjadi seperti saya?" Promosi terbaik kita adalah sukacita Tuhan.

Anda juga memerlukan sukacita untuk memiliki kekuatan dalam menghidupi kehidupan kekristenan. Allah berfirman kepada Nehemia ketika dia sedang membangun tembok-tembok di sekitar Yerusalem dan orang-orang mulai merasa lelah, "Sukacita dari TUHAN itulah kekuatanmu." (Nehemia 8:10). Anda tidak dapat menghidupi kehidupan Kristen tanpa sukacita.

Sukacita juga hal yang penting untuk menanggung beban hidup. Kita semua memiliki kesakitan hati dan kesusahan, tetapi sukacita adalah minyak pelumas hidup. Sukacita dari Tuhan akan menghapus segala beban dari dalam hati Anda.

Apa itu Sukacita?

Kita tidak hanya harus memiliki sukacita seperti yang dimiliki Allah; kita harus memiliki sukacita Allah. Sukacita seperti apakah yang Yesus miliki dan Dia inginkan untuk kita miliki?

Pertama, Dia memiliki sukacita yang melimpah. Dia mengatakan, "...sehingga sukacitamu menjadi penuh." Sukacita-Nya bukanlah sukacita yang setengah hati, tetapi yang melimpah dan ajaib.

Yesus mengajarkan kita pengajaran tentang sukacita ini selagi Dia menghadapi Kalvari yang gelap. Kita juga harus memiliki sukacita tidak peduli bagaimana pun keadaan kita.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Bukan hanya sukacita yang melimpah, tetapi Yesus juga memiliki sukacita yang berlimpah-limpah. "Melimpah" berbicara tentang kualitas daripada sukacita tersebut, dan "berlimpah-limpah" berbicara tentang jumlahnya. Meskipun melalui air mata dan penderitaannya, sukacita-Nya tetap berlimpah-limpah.

Dia pun memiliki sukacita yang kekal. Dia mengatakan, "...supaya sukacita-Ku ada di dalammu..." Sukacita tersebut bukanlah sukacita yang datang dan pergi. Yesus mengajarkan kita pengajaran tentang sukacita ini selagi Dia menghadapi Kalvari yang gelap. Kita juga harus memiliki sukacita tidak peduli bagaimana pun keadaan kita. Kita harus selalu bersukacita di dalam Tuhan.

Bagaimana Cara untuk Memiliki Sukacita

Yesus sendiri memberitahukan kepada kita untuk memiliki sikacita yang seperti ini. Di ayat sebelas, Dia mengatakan, "Hal-hal ini Aku katakan kepadamu..." jadi mari kita lihat apa yang baru saja Dia katakan. Di sana, kita akan mendapatkan resep sukacita.

Yesus mengumpamakan diri-Nya sendiri sebagai pokok anggur dan kitalah ranting-rantingnya. Dia memberitahu kita bahwa ranting harus tinggal di dalam pokok anggurnya, dan di sanalah akan ada sukacita. Apa artinya tinggal di dalam-Nya?

  • Berserah kepada Tuhan -- Lihat di Yohanes 15:4: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kecuali ia tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak dapat berbuah, kecuali kamu tinggal di dalam Aku." Ranting sepenuhnya berserah kepada pokok anggur dan ada semata-mata hanya untuk pokok anggurnya. Kita harus benar-benar tinggal dengan sepenuhnya di dalam pokok anggur supaya dapat memiliki sukacita.
  • Mengandalkan/Bergantung kepada Tuhan -- Sukacita Yesus diberikan ketika kita mengandalkan Tuhan. Di Yohanes 15:5 Yesus mengatakan, "...Setiap orang yang tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak karena terpisah dari-Ku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Apa yang dapat dilakukan ranting tanpa pokok anggurnya? Tidak ada! Ketika Anda berpikir bahwa Anda adalah sesuatu, maka Allah bukanlah segalanya. Dan, Allah tidak dapat menjadi segalanya sampai Anda menjadi bukan apa-apa.
  • Tinggal di dalam Tuhan -- Di ayat sembilan Yesus mengatakan, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah Aku telah mengasihimu; tetaplah tinggal dalam kasih-Ku." Artinya adalah untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Alkitab memberitahu kita dalam Galatia 5:22 bahwa sukacita adalah bagian dari buah-buah Roh. Kita tidak dapat menciptakan sukacita; kita hanya harus tinggal di dalam pokok anggur yang sejati.
  • Taat kepada Tuhan -- Yesus mengatakan di ayat sepuluh: "Jika kamu menaati semua perintah-Ku, kamu akan tinggal dalam kasih-Ku,..." Yesus menaati perintah Bapa-Nya. Kita juga harus menaati-Nya. Tidak ada cara lain untuk memiliki sukacita kecuali dengan taat.
  • Bersukacita -- Kita telah berputar penuh. Kita kembali ke ayat sebelas di mana kita memulai. Yesus mengatakan, "Hal-hal ini Aku katakan kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalammu, sehingga sukacitamu menjadi penuh."

Tanpa sukacita sejati, hidup Anda tidak berarti apa-apa. Sukacita hanya ditemukan di dalam Yesus -- bukan sukacita yang seperti miliki Yesus, tetapi sukacita ajaib Yesus Kristus itu sendiri. Apakah Anda memiliki kesempurnaan sukacita tersebut? Tinggallah di dalam-Nya. (t/Odysius)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : One Place
Alamat URL : http://www.oneplace.com/ministries/love-worth-finding/read/articles/a-th...
Judul asli artikel : A Thankful Heart Is a Joy-Filled Heart
Penulis artikel : Adrian Rogers
Tanggal akses : 22 Juli 2015

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar