Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Prinsip-Prinsip Resolusi Tahun Baru yang Alkitabiah

Ketika hendak menentukan resolusi tahun baru atau tujuan tahun ini, peganglah prinsip-prinsip Alkitabiah berikut ini dalam benak Anda:

1. Carilah Tuhan

Biasanya resolusi tahun baru mengalir dari prioritas kita. Pertimbangkan apakah tujuan-tujuan khusus Anda mencerminkan prioritas Anda yang sebenarnya? Dan yang terpenting, apakah prioritas Anda mempertimbangkan iman dan kepatuhan Anda kepada Tuhan, atau apakah prioritas itu bertentangan dengan iman?

Gambar: Alkitab

Dalam Matius 6:33, Yesus mengatakan bahwa kita harus "carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya." Kecenderungan materialisme telah lama tertanam dalam masyarakat Barat. Sebagian besar orang lebih peduli pada rekening bank mereka daripada kehidupan doa dan berjemaat. Apakah Anda selalu mengutamakan Tuhan dalam segala hal?

Matius juga menghabiskan banyak waktu untuk menulis peringatan Yesus terhadap kegelisahan dan kekhawatiran. Alkitab KJV (King James Version, Red) menerjemahkan kegelisahan ini secara sederhana sebagai "kepikiran", tetapi konteksnya menjelaskan perhatian pemikiran Yesus. Apakah Anda sendiri tertekan terhadap kebutuhan hidup? Jika ya, Yesus mengatakan bahwa kunci untuk mengatasi tekanan dan mengupayakan kedamaian adalah tetap fokus kepada Tuhan -- dan bukan pada badai di sekeliling kita.

2. Meminta Hikmat dari Tuhan

Merencanakan masa depan dan menentukan tujuan membutuhkan hikmat. Pada kenyataannya, rencana dan tujuan di masa yang akan datang itu merupakan gambaran dari menjalankan hikmat. Tentu saja hikmat memiliki arti yang lebih luas, tapi orang yang bijak akan mengetahui, atau setidaknya memiliki ide pemahaman yang lebih baik tentang membuat keputusan yang benar.

Amsal mengajarkan pada kita bahwa "takut akan Allah" adalah "awal dari pengetahuan," dan Yakobus menulis bahwa siapa pun yang kekurangan hikmat hendaknya "meminta kepada Allah, yang memberi secara cuma-cuma kepada setiap orang."

3. Pikirkan konteksnya

Resolusi dan tujuan Anda untuk masa depan seharusnya mencerminkan identitas Anda sebagai ciptaan Allah yang diberikan tanggung jawab dan tugas oleh sang Pencipta.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Konteks adalah kunci. Misalnya, seseorang yang ikut pemungutan suara di AS harus melihat dirinya sendiri sebagai seorang warga di negara yang kaya tradisi dan harus tahu apa saja yang termasuk dalam tradisinya dan maknanya. Suatu hal yang menyedihkan karena saat ini banyak warga AS yang mengikuti pemungutan suara tanpa pernah membaca Deklarasi Kemerdekaan atau Undang-Undang AS. Kenyataannya, tidak cukup hanya membacanya saja. Anda harus tahu dan paham. Abraham Lincoln pernah berkata bahwa seluruh pandangan politiknya bersumber dari Deklarasi Kemerdekaan. Itulah konteksnya.

Hal yang sama juga berlaku dalam menentukan tujuan. Apakah konteks Anda? Apakah Anda melihat diri Anda sendiri sesuai dengan pekerjaan atau aspirasi Anda? Apakah identitas Anda? Apakah tujuan Anda?

Dalam buku terlarisnya, The Purpose-Driven Life, Rick Warren menjelaskan bahwa hidup bukanlah tentang kita! Anda tidak boleh hidup hanya untuk diri Anda sendiri. Anda berada di bumi ini untuk tujuan yang lebih penting. Oleh sebab itu resolusi dan tujuan Anda untuk masa depan seharusnya mencerminkan identitas Anda sebagai ciptaan Allah yang diberikan tanggung jawab dan tugas oleh sang Pencipta. Dengan batasan itulah, seharusnya Anda menyusun tujuan-tujuan Anda.

Selamat memulai membuat resolusi dan tujuan untuk 2011 dan selamat tahun baru! (t/Ratri)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : eHow
Alamat situs : protestantism.suite101.com
Penulis : Brian Tubbs
Tanggal akses : 14 Desember 2010

Download Audio

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar