Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
RSS Blog SABDA
Pendalaman Alkitab (PA) YLSA Awal Tahun: Kitab Kejadian
Halo Sahabat SABDA! Saya akan bercerita tentang Pendalaman Alkitab (PA) yang dilakukan di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) lagi nih! Awal tahun 2025 ini, kami dengan penuh semangat baru, terus menggali firman Tuhan secara lebih mendalam. Kami memulai pelayanan kami dengan PA dari kitab Kejadian pasal 1 hingga 12a. Dengan menggunakan Metode S.A.B.D.A., kami diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenungkan, menggali, dan membagikan pelajaran yang Tuhan taruh dalam hati kami. Melalui blog ini, saya akan menceritakan secara singkat pengalaman saya dalam melakukan PA ini ya. Baca sampai akhir ya!
PA kitab Kejadian ini kami lakukan selama 12 hari, dengan membahas satu pasal setiap hari. Salah satu alat yang sangat membantu adalah penggunaan teknologi, seperti aplikasi Alkitab digital dan AI. Kombinasi alat ini memperkaya pemahaman kami tentang konteks sejarah, makna kata, dan pesan yang relevan bagi kehidupan modern. Ketika mempelajari Kejadian 1, kami melihat keindahan Allah sebagai Pencipta. Diskusi kami berpusat pada bagaimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya melalui penciptaan dunia yang teratur dan baik. Kami juga membahas peran manusia sebagai gambar Allah yang diberi tanggung jawab untuk memelihara dunia. Hal ini memberi kami perspektif baru tentang pentingnya menjaga ciptaan di tengah tantangan dunia saat ini.
Setiap pasal membawa pelajaran yang mendalam tentang Tuhan, manusia, dan dunia:
- Tentang Tuhan: Kami belajar tentang karakter Allah yang kreatif, penuh kasih, dan berdaulat. Contohnya, dalam Kejadian 6, kami melihat kesedihan Allah terhadap dosa manusia, tetapi juga anugerah-Nya yang besar melalui Nuh.
- Tentang Manusia: Kami diingatkan akan kelemahan manusia yang cenderung memberontak, seperti yang terlihat dalam kisah Menara Babel (Kejadian 11), tetapi juga potensi besar manusia untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
- Tentang Dunia: Dunia yang Tuhan ciptakan dengan baik telah dirusak oleh dosa, tetapi ada harapan pemulihan yang dijanjikan Tuhan melalui keturunan Abraham (Kejadian 12).
Pada setiap diskusi, kami mengakhirinya dengan pertanyaan, “Bagaimana firman Tuhan tersebut berbicara untuk hidup kami pada 2025?” Dari Kejadian 1, kami diingatkan untuk menjalani hidup dengan rasa syukur sebagai penjaga ciptaan Tuhan. Dari Kejadian 12, kami terinspirasi untuk melangkah dalam iman seperti Abraham, yang meninggalkan zona nyamannya demi panggilan Tuhan. Dari pelajaran yang kami dapatkan, kami juga membagikan aplikasi pribadi yang akan kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:
- “Saya akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di sekitar saya.”
- “Saya akan melatih iman saya untuk taat seperti Abraham, khususnya dalam mengambil keputusan besar tahun ini.”
- “Saya akan lebih menghargai karya Tuhan dalam hidup saya, termasuk hal-hal kecil yang sering saya abaikan.”
- Dll..
Kami juga mengakhiri setiap sesi dengan doa, menyerahkan hidup kami kepada Tuhan, dan memohon agar firman Tuhan terus hidup dalam hati kami. Salah satu pokok doa utama kami adalah agar Tuhan memberikan hikmat dan keberanian untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya pada 2025 ini.
PA dengan kitab Kejadian ini memberikan kami fondasi yang kuat untuk memulai tahun 2025. Melalui setiap pasal, kami tidak hanya belajar tentang Tuhan, manusia, dan dunia, tetapi juga diajak untuk merespons firman-Nya secara nyata. Dengan bantuan teknologi dan semangat kebersamaan, kami merasakan betapa hidup dan relevannya firman Tuhan bagi setiap aspek kehidupan kami. Kami berharap pengalaman ini tidak hanya menjadi berkat bagi kami, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk menggali firman Tuhan lebih dalam. Sebab, seperti yang kami pelajari, firman Tuhan itu hidup, berkuasa, dan mampu mengubah hidup kita setiap hari.
Kiranya melalui sedikit cerita saya ini, Sahabat SABDA juga rindu menggali kitab Kejadian lebih dalam. PA ini bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Selamat mencoba dan selamat menjalani kehidupan pada 2025 ini bersama dengan Tuhan.
#AITalks “AI dan 2025”: Masa Depan Pelayanan
Halo, Sahabat SABDA! Pada Senin, 6 Januari 2025, saya mengikuti acara#AITalksberjudul AI dan 2025 yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari acara ini. Baca blognya sampai akhir ya karena saya juga rindu Anda mendapatkan pelajaran yang dapat diadaptasi untuk pelayanan yang sedang dikerjakan. Selamat membaca!
Pernahkah Anda membayangkan teknologi membantu kita menyebarkan Injil dengan lebih efektif? Atau, Alkitab dapat diakses secara lebih personal? Inilah yang menjadi visi dari seminar #AITalks kali ini. Acara ini membawa kita dalam perjalanan memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi pelayanan gereja, lembaga, dan yayasan Kristen lainnya jika dimanfaatkan secara bijaksana.
Seminar #AITalks -- AI dan 2025 ini dimulai dengan pemaparan mengenai perkembangan pesat AI dan bagaimana YLSA telah memanfaatkan teknologi ini untuk pelayanan. Berbagai inovasi, seperti Alkitab GPT, AI Academy, dan aplikasi berbasis AI lainnya, menjadi bukti nyata bagaimana teknologi ini telah menjadi bagian integral dari pelayanan YLSA, yang tentunya akan semakin berkembang. AI telah mengubah dunia dengan sangat cepat. Sebagai orang percaya, kita tidak boleh tertinggal. Acara ini menginspirasi kita untuk berpikir lebih kreatif tentang pemanfaatan AI dalam pelayanan. Apakah Anda siap menjadi bagian dari generasi yang memanfaatkan teknologi demi memajukan Kerajaan Allah? Bergabunglah bersama kami dan jadilah pelopor dalam penggunaan AI untuk pelayanan.
Materi dalam seminar ini membuka mata saya akan potensi besar AI dalam pelayanan. Acara ini juga mengingatkan saya tentang pentingnya kolaborasi untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Meskipun perjalanan belajar AI masih panjang, saya yakin bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa. Mari kita bersama-sama menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan Kerajaan Allah. Oh ya, jika Sahabat SABDA belum sempat mengikuti acara ini, silakan simak siaran tundanya di situs AI. Mari kita gunakan teknologi AI untuk memuliakan nama Tuhan!
Mengenal Yesus Kristus Melalui Kelas SYK
Tim MLC, yang mengatur setiap kelas di SABDA, sudah menjadwalkan akan ada kelas Yesus Anak Allah (YAA) untuk memperlengkapi Sahabat SABDA pada masa Natal. Namun, setelah dicek, modul YAA tidak hanya berisi tentang pribadi Yesus yang adalah Anak Allah, sehingga diputuskan diubah menjadi modul Siapakah YesusKristus (SYK). Modul SYK terdiri dari 5 pelajaran, yaitu "Yesus Adalah Anak Allah", "Yesus Adalah Penggenapan Nubuat Perjanjian Lama", "Yesus Adalah Manusia Sejati", "Yesus Adalah Allah dan Tuhan", dan "Yesus Adalah Firman Allah". Sahabat SABDA bisa ikut mempelajari modulnya secara mandiri melalui situs PESTA.
Kelas SYK disambut antusias oleh Sahabat SABDA. Namun sayangnya, ada beberapa peserta yang izin tidak bisa bergabung karena kesibukan persiapan pelayanan Natal. Sebanyak 68 peserta mengikuti salah satu kelas doktrin Kristologi dari SABDA ini, dan dibagi menjadi 3 kelas. Saya terlibat sebagai admin untuk satu-satunya kelas malam di kelas SYK ini. Kelas ini diawali dengan pemaparan materi SYK yang disampaikan oleh Ibu Yulia melalui Zoom pada Rabu, 4 Desember 2024, dalam 2 kali sesi, yaitu pagi dan malam, dan tidak hanya diikuti oleh peserta SYK, tetapi Sahabat SABDA yang tidak mendaftar kelas. Di akhir acara, juga ada breakout rooms kelas masing-masing. Dalam breakout rooms, selain berkenalan, peserta juga menyampaikan pertanyaan terkait Yesus Kristus, dan pertanyaannya lainnya yang cukup beragam, di antaranya terkait masa kanak-kanak Yesus, cara menjelaskan tentang Yesus kepada orang yang berbeda iman dan anak-anak, dst..
Salah satu momen yang ditunggu peserta dalam kelas diskusi modul adalah adanya Office Hour via Zoom atau diskusi langsung. Biasanya Office Hour dilaksanakan pada Jumat, tetapi karena bertepatan dengan Rapat Kerja/RaKer YLSA, maka diadakan pada Senin, 9 Desember 2024. Dalam acara ini, peserta saling memberikan pertanyaan dan menanggapi seputar materi dalam modul SYK maupun melanjutkan diskusi yang sudah dilakukan dalam WAG kelas masing-masing. Selain itu, beberapa pertanyaan yang diajukan peserta dalam breakoutrooms saat Pembukaan Kelas/pemaparan materi SYK juga dibahas sehingga peserta semakin memahami topik ini. Simak rekamannya melalui YouTube SABDA Alkitab.
Sebagai admin kelas malam, saya tidak mengalami kendala karena sebagian besar peserta yang ikut adalah peserta lama yang sudah memahami aturan kelas. Namun, yang menjadi PR admin dan moderator adalah meluruskan peserta yang masih menjawab dengan copy paste dari artikel atau AI. Namun, setelah diingatkan beberapa kali, peserta semakin bisa mengolah jawaban AI dengan bahasa sendiri. Diskusi di kelas SYK 3 (malam) cukup ramai dari awal kelas dibuka pukul 15.00 WIB sampai akhir diskusi, pkl. 23.00 WIB, bahkan sering melebihi waktu saking serunya diskusi mereka. Di kelas ini, semua peserta juga mengerjakan tugas tertulis sebanyak 25 soal titik-titik/jawaban singkat. Namun, sangat disayangkan, beberapa peserta tidak bisa lulus kelas ini karena nilai tugas tertulis kurang dari nilai minimal 60. Harapan saya, di kelas selanjutnya peserta bisa lebih teliti dalam membaca soal dan melihat kembali modulnya karena sebenarnya semua jawaban sudah ada di modul SYK. Di penghujung kelas, diadakan live Zoom evaluasi. Peserta menyampaikan satu fakta baru yang mereka dapatkan tentang Yesus dari mengikuti kelas SYK ini, juga menyimak evaluasi yang disampaikan moderator kelas di breakout rooms kelas masing-masing dan evaluasi keseluruhan dalam main room. Rata-rata peserta sangat terberkati dengan kelas ini, semakin mengenal pribadi Yesus, mengucap syukur atas kehadiran-Nya di dunia, dan dapat menghayati makna Natal yang sejati dengan lebih baik. Hal itu mereka sampaikan dalam sharing berkat, yang juga dapat Sahabat SABDA simak melalui situs PESTA.
Saya pribadi juga diberkati dari modul yang ada dan diskusi para peserta. Walaupun sudah pernah membaca modulnya dan mengikuti diskusi terkait materi ini di kelas MLC sebelumnya, tetapi ada insight baru yang saya dapatkan dan beberapa hal yang kembali diingatkan dan disegarkan melalui kelas ini. Saya juga bisa menyambut Natal dengan lebih sukacita dengan semangat kesederhanaan Natal seperti Natal pertama di Betlehem. Sahabat SABDA juga bisa menyimak info lain terkait kelas SYK melalui situs SABDA Live dan yuk, bergabung dan belajar bersama di kelas-kelas diskusi selanjutnya. Simak situs SABDA Info supaya nggak ketinggalan jadwalnya. Sampai jumpa.
Pengalaman Pertama Melayani di SABDA
Oleh: Aurel
Shalom, Sahabat SABDA! Apa kabar? Perkenalkan, nama saya Ni Putu Aurelia Putri Wiguna, biasa dipanggil Aurel. Nama yang cukup unik untuk seseorang yang lahir dan besar di Pulau Jawa. Setelah lulus dari Telkom University Bandung, saya diberi kesempatan untuk melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), tepatnya di tim SABDA Labs. Meskipun belum genap satu minggu, banyak pengalaman baru yang saya dapatkan di sini.
Pada hari pertama, saya dikejutkan dengan kegiatan persekutuan pagi. Kami saling berbagi pengalaman selama libur Natal dan Tahun Baru. Saya belajar banyak dari cerita-cerita yang teman-teman bagikan. Sebelum bergabung di YLSA, khususnya saat kuliah, saya hanya mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan desain grafis, seperti membuat logo, ilustrasi, hingga rebranding suatu produk. Namun, di sini, saya mendapat tugas baru, yaitu belajar menjadi admin di tim SABDA Labs. Bagi saya, ini adalah pengalaman besar, karena saya sama sekali tidak tahu seperti apa tugas seorang admin. Banyak ketakutan yang muncul saat itu, terutama karena saya sedikit pemalu untuk berinteraksi. Meski begitu, saya memutuskan untuk terus belajar. Setelah mencoba beberapa hari, ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan. Memang ada banyak tugas yang harus dikerjakan, tetapi saya selalu bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.
Dalam proses belajar menjadi admin di tim SABDA Labs, saya dibantu oleh Mbak There. Hal baru lainnya yang saya dapatkan selama beberapa hari melayani di YLSA adalah bahwa saya semakin diingatkan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Sebelum bekerja di sini, saya sering mengutamakan kebutuhan kedagingan dibandingkan kebutuhan rohani. Sekarang, saya berusaha untuk mengubah prioritas itu.
Saya sangat bersyukur atas segala kesempatan yang Tuhan berikan selama beberapa hari ini di YLSA. Semoga pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan ini bisa semakin membekali kehidupan saya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog ini. God bless you!
Menyelami Janji Natal yang Sejati Bersama Growing Together
Halo teman-teman, jumpa lagi dengan tulisan saya di Blog SABDA ini. Kali ini, saya akan membagikan terkait Growing Together November - Desember 2024. Growing Together kali ini spesial karena diskusi dilakukan selama 6 minggu. Wow! Selain karena durasi diskusi, format diskusinya juga sedikit berbeda, seperti apa? Yuk lanjut membaca ya.
Dalam Growing Together, saya tidak hanya terlibat sebagai fasilitator, tetapi juga terlibat dalam persiapannya. Ketika menentukan topik diskusi November - Desember, tim Growing Together membuat beberapa usulan topik, salah satunya adalah mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati karya Michael Ross-Watson. Melalui beberapa pertimbangan, salah satunya adalah karena waktu diskusinya menjelang Natal, maka diputuskan bahwa Growing Together (GT) November - Desember akan mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati. Harapannya, peserta dan fasilitator dapat sama-sama mempersiapkan Natal.
Diskusi GT kali ini cukup unik, selain menggunakan buku sebagai referensi utama, diskusi ini dilakukan cukup lama, yaitu 6 minggu, biasanya diskusi GT dilakukan selama 4 minggu. Format diskusinya juga sedikit berbeda, yaitu setiap hari akan membaca 1 renungan dan fasilitator akan mengirimkan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab oleh peserta dan didiskusikan dalam grup. Diskusi berakhir pada 20 Desember 2024 dan ditutup dengan Natal bersama peserta Growing Together via Zoom.
Saya sangat terberkati ketika menjadi fasilitator dalam diskusi ini. Saya semakin mengerti bahwa banyak "janji-janji" Tuhan yang terjadi dalam hidup saya. Buku yang terdiri dari 28 renungan ini meneguhkan setiap peserta juga dan dapat mengevaluasi kehidupan kita dalam Tuhan.
Bagi Sahabat SABDA yang ingin menyimak arsip GT November - Desember, silakan diakses di situs Murid21. Buku Janji - Makna Natal yang Sejati ini dapat diakses di situs Natal, Google Play Book, situs GUBUK.
Sampai jumpa dalam tulisan saya selanjutnya. Yuk gabung dalam Growing Together, hubungi kami di: 0821-3313-3315.
Akan Ada Server Baru! Puji Tuhan!
Bersyukur atas pertolongan Tuhan, SABDA dapat terus melayani di dunia digital. Selama lebih dari sepuluh tahun, dua komputer server kami telah beroperasi, melayani, dan menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Kami memuji Tuhan karena komputer server ini telah bekerja dengan sangat baik, tanpa lelah, dan menyediakan bahan-bahan Alkitab dan Kekristenan bagi siapa pun yang membutuhkan.
Namun, dalam kurun waktu tersebut, server kami juga beberapa kali mengalami masalah (down) sehingga memerlukan penanganan cepat agar bisa kembali berfungsi (up). Terlebih lagi, dalam satu tahun terakhir, server sering menghadapi tantangan, salah satunya karena banyaknya request dari beberapa bot AI. Di satu sisi, kami bersyukur situs-situs SABDA dikunjungi sehingga AI dapat belajar dari konten-konten yang ada. Namun, di sisi lain, hal ini menuntut kami untuk meningkatkan performa server agar dapat melayani, baik manusia maupun bot AI, dengan optimal.
Puji Tuhan! Pada akhir November 2024, kami memutuskan untuk mencari komputer server baru. Saat ini, kami sedang memilih spesifikasi yang sesuai untuk mendistribusikan bahan-bahan SABDA yang sangat melimpah. Lebih dari itu, kami juga ingin memastikan bahwa teknologi pendukungnya memadai untuk mengakomodasi perkembangan teknologi pada masa depan. Dalam proses ini, kami berkonsultasi dengan sahabat-sahabat kami, Kalpin dan Yochan, untuk memastikan semua kebutuhan server dapat terpenuhi.
Perpindahan ke server baru ini bukan hanya soal hardware. Ada banyak aspek yang perlu ditingkatkan, seperti sistem operasi, library, bahasa pemrograman, database, dan tim yang mengerjakannya. Selain itu, situs-situs SABDA juga perlu di-upgrade agar kompatibel dengan server baru. Saat ini, kami tengah memastikan bahwa semua layanan dapat berjalan lancar di server baru sebelum dirilis ke fase produksi.
Kami sangat membutuhkan pertolongan Tuhan untuk menyelesaikan semua ini. Namun, dengan penuh iman, kami percaya Tuhan menyertai kami. Seperti firman Tuhan dalam Mazmur 40:11, "Kasih setia-Mu dan kebenaran-Mu selalu menjagaku." Kami yakin Tuhan akan memakai server baru ini sebagai alat untuk menyebarkan Kabar Baik ke seluruh bangsa. Tuhan mempersiapkan semuanya ini untuk generasi sekarang dan mendatang agar mereka semakin mengenal dan mengasihi-Nya. Terpujilah Tuhan!
Natal pada Era Digital/AI yang Berpusat pada Kristus
Seiring berjalannya waktu, perayaan Natal kadang semakin jauh dari makna Natal yang sejati. Pohon Natal, Santa Claus, dan hadiah-hadiah yang menarik menjadi sorotan utama, sementara kisah kelahiran Kristus terkadang terlupakan dalam gemerlapnya komersialisasi Natal. Namun, ketika saya mengikuti acara #AITalks: AI dan Galeri Natal, saya diingatkan akan hal yang lebih penting — bagaimana kita merayakan Natal dengan cara yang lebih bermakna dan tetap setia pada Kristus sebagai pusat perayaan ini.
Salah satu pesan yang saya tangkap dengan jelas dari narasumber adalah betapa pentingnya menjaga makna Natal yang sejati dalam dunia yang semakin sibuk dengan segala bentuk konsumerisme. Dunia mungkin lebih bersemangat merayakan Natal dalam konteks komersial, tetapi sebagai umat percaya, kita memiliki kesempatan untuk mengembalikan esensi Natal itu kepada Kristus. Dan yang menarik, kita dapat melakukannya dengan cara yang sangat kreatif, yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital/AI.
Saya terinspirasi dengan peran teknologi AI dalam membuat perayaan Natal menjadi lebih kreatif, segar, dan menarik. Dalam acara ini, saya melihat berbagai sumber digital yang sangat berguna untuk mendukung pelayanan Natal, seperti FreeBibleImages.org, Crossway.org, dan Situs Natal SABDA yang menyediakan berbagai bahan berkualitas berupa ilustrasi, renungan Natal, dll. yang dapat digunakan oleh gereja dan individu untuk menggali makna Natal lebih dalam.
Namun, yang paling menarik bagi saya adalah penggunaan AI dalam menciptakan bahan Natal. Dalam acara ini, kami diberi kesempatan untuk melihat bagaimana alat, seperti ChatGPT, DALL-E, dan Suno AI bisa digunakan untuk menghasilkan gambar, video, bahkan lagu-lagu bertema Natal. Wah, pasti akan seru ya kalau kita mengubah cerita kelahiran Yesus ke dalam gaya animasi Lego atau Disney yang nantinya dapat menarik perhatian anak-anak di gereja. Bahkan, saya pun merasa terdorong untuk mencoba membuat bahan-bahan Natal sendiri, seperti renungan dan aktivitas anak-anak, menggunakan alat AI ini.
Apa yang membuat acara ini semakin berkesan adalah semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh para peserta. Melalui grup WhatsApp AI-4-GOD!, saya belajar banyak dari ide-ide kreatif yang dibagikan oleh rekan-rekan sepelayanan. Di sana, kami tidak hanya belajar cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana memperkaya pelayanan Natal dengan berbagi dan bekerja sama. Saya semakin yakin bahwa dalam dunia yang terus berkembang, kita sebagai gereja juga harus terus berinovasi agar pesan Kristus tetap hidup dan relevan bagi setiap generasi.
Salah satu hal yang membuat saya terharu adalah kesadaran bahwa teknologi bukanlah penghalang untuk menjaga integritas dan nilai-nilai alkitabiah. Dalam acara ini, kami diajarkan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan kreatif, dengan tetap berpegang pada pesan Natal yang sejati. Ini mengingatkan saya bahwa Natal bukan hanya soal perayaan, tetapi tentang bagaimana kita berbagi kabar baik kelahiran Kristus dengan cara yang sesuai dengan zaman tanpa melupakan inti dari perayaan tersebut.
Mengikuti #AITalks: AI dan Galeri Natal benar-benar memberi saya banyak wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkaya perayaan Natal kita. Saya semakin yakin bahwa dengan kreativitas dan inovasi, kita bisa merayakan Natal dengan cara yang lebih relevan dan bermakna, tanpa mengesampingkan inti dari pesan Kristus yang lahir bagi kita.
Mari pelajari lebih banyak tentang bagaimana teknologi, khususnya AI, dapat digunakan untuk mendukung perayaan Natal melalui video #AITalks: AI dan Galeri Natal di YouTube. Kiranya kita semakin diperlengkapi untuk membawa pesan Natal yang sejati kepada lebih banyak hati pada zaman yang terus berkembang ini.
Selamat merayakan Natal dengan penuh sukacita dan bermakna. Pakailah teknologi AI sebagai alat untuk semakin bertumbuh dalam iman!
Mengintegrasikan Teknologi AI dalam Pelayanan Pemuridan
Menjadi pengalaman yang berharga bagi saya ketika menyimak seminar #AITalks berjudul AI dan Pemuridan yang diselenggarakan oleh SABDA. Melalui panelis Bu Yulia dan Pak Max, saya belajar banyak hal tentang pemuridan yang alkitabiah dan AI. Saya ceritakan saja ya melalui tulisan di bawah ini. Baca sampai selesai ya!
Pemuridan, yang berakar dalam Alkitab, adalah proses pertumbuhan rohani yang berkelanjutan, seperti halnya pertumbuhan fisik. Dari tradisi Yahudi sampai ajaran Yesus, pemuridan selalu melibatkan komunitas dan keluarga sebagai pusatnya. Namun, pada era digital ini, media sosial dan internet, termasuk TikTok, menjadi "murid" baru yang berpengaruh besar, terutama bagi generasi muda.
Teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan firman Tuhan, membimbing, dan mendukung komunitas dalam mengejar kedewasaan rohani TELIOS. Bagaimana gereja dapat memanfaatkan AI dengan bijaksana untuk pemuridan? Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa AI hanyalah alat. Seperti halnya alat lain dalam sejarah, bagaimana kita menggunakannya itulah yang akan menentukan dampaknya bagi pertumbuhan rohani jemaat. Pemuridan bukan hanya tentang ajaran, tetapi tentang transformasi hidup, dan AI bisa menjadi mitra dalam perjalanan ini, asalkan kita tetap menjadikan Kristus sebagai pusatnya.
Pemuridan pada zaman ini menuntut gereja untuk siap beradaptasi, terus belajar, dan mencari cara dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk mendukung pelayanan. Sebagai umat percaya, kita diajak untuk menggunakan setiap kesempatan dengan bijaksana, termasuk memanfaatkan teknologi AI, untuk membawa orang lain kepada Kristus dan membimbing mereka menuju kedewasaan penuh di dalam-Nya.
Saya terkesan dengan pentingnya kata TELIOS, yang berarti sempurna, lengkap, matang, atau dewasa. Menjadi murid bukan hanya tentang pertumbuhan awal, tetapi juga perjalanan menuju kedewasaan penuh sehingga buah dari hidup kita bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Saya sangat bersyukur menyimak materi dalam seminar ini karena menjadi semakin memahami bahwa pemuridan adalah proses intensional yang melibatkan transformasi, bukan sekadar informasi.
Pemuridan adalah tentang menjadikan orang-orang semakin serupa dengan Kristus, dan teknologi AI dapat sebagai alat bantu untuk mendampingi perjalanan tersebut. Mari kita terus bertumbuh dalam Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.
Ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan pemuridan? Tonton pembahasan lengkapnya melalui arsip seminar #AITalks:AI dan Pemuridan via YouTube SABDA Alkitab. Kiranya mendapatkan banyak berkat.
Kesan Pertama Menikuti RaKer SABDA
Oleh: Millytia dan Reza
Puji Tuhan! Rapat Kerja (Raker) Yayasan Lembaga SABDA berlangsung pada 5--6 Desember 2024. Raker hari pertama (5 Desember) membahas tentang laporan pelayanan 2024, dan hari kedua (6 Desember) memaparkan rencana pelayanan 2025.
Kami bersyukur atas penyertaan Tuhan sepanjang 2024! Kiranya Tuhan terus memberikan hikmat bagi setiap pemimpin dan staf YLSA dalam mewujudkan visi pelayanan ke depan.
View this post on InstagramA post shared by Ylsa Sabda (@sabda_ylsa)
Pada 2024, ada beberapa staf baru yang melayani di YLSA, berikut kesan dan harapan dari Sdr. Reza (staf SABDA Labs) dan Sdri. Millytia (staf SABDA Academy) yang baru pertama kali mengikuti Rapat Kerja YLSA.
Info lebih lanjut:
WA: 0881-2979-100
Email: ylsa@sabda.org
Pengalaman Pertama Mengikuti Roadshow SABDA di STT Salatiga dan STT Berea
Oleh: Millytia
Hai, Sahabat SABDA!
Bersyukur bisa kembali bertemu dengan Sahabat SABDA di blog ini. Bersyukur juga karena bisa mengikuti roadshow SABDA di STT Salatiga dan STT Berea pada 26 November 2024. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti roadshow SABDA bersama Pak Max, Ibu Yulia, Yudo, Nehemia, dan Reza. Roadshow kali ini tentang AI dan Pendidikan, dengan cakupan materi mulai dari AI Basic, F.O.K.U.S., AI dan Pendidikan, AI Squared, Alkitab GPT, BaDeNo AI, hingga AI dan Media. Serunya lagi, para peserta diajak untuk hands on menggunakan AI.
Di STT Salatiga, peserta terdiri dari dosen dan mahasiswa. Saya sangat senang melihat mereka begitu antusias mengikuti sesi, bahkan langsung mempraktikkan materi yang disampaikan. Saya juga berkesempatan berinteraksi dengan para mahasiswa dan mereka tampak sangat senang berbagi pengalaman dan apa yang mereka dapatkan dari roadshow ini. Setelah dari STT Salatiga, kami bergegas menuju STT Berea karena waktu sangat terbatas. Sesampainya di sana, kami segera memulai acara agar tidak terlalu molor dari jadwal yang ditentukan. Meskipun merasa capek karena harus buru-buru, rasa capek itu terbayar lunas dengan semangat yang ditunjukkan oleh teman-teman mahasiswa STT Berea. Mereka sangat aktif bertanya dan memberikan tanggapan. Bahkan, beberapa mahasiswa berinisiatif memberi testimoni meskipun mereka akan segera melanjutkan kuliah malam.
Setelah mengikuti roadshow SABDA ini, saya semakin bersemangat untuk menjangkau lebih banyak gereja dan sekolah di Indonesia agar dapat menggunakan AI dalam pelayanan. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar dampaknya bagi pelayanan Tuhan. Saya juga semakin yakin untuk mengajak Sahabat SABDA dan semua orang untuk memanfaatkan teknologi AI dalam pelayanan. Dengan begitu, lebih banyak orang akan bisa diberkati dan berpartisipasi dalam memberitakan Injil melalui teknologi.
Terima kasih Sahabat SABDA sudah membaca blog ini, kiranya menjadi berkat. God bless you. Salam AI4GOD!
Roadshow SABDA Joglosemar: STT Kanaan Nusantara dan STT Nusantara
Salah satu fokus dari tim SABDA Academy pada semester 2 2024 adalah mulai memberikan pelatihan AI-4-GOD! ke wilayah-wilayah Solo, Jogja, dan Semarang (termasuk kota Salatiga, Ungaran, Jimbaran, dll.). Kami menyebut ini sebagai roadshow Joglosemar. Puji Tuhan, pada Senin, 11 November 2024, kami berkesempatan memberikan pelatihan AI-4-GOD! di STT Nusantara Salatiga dan STT Kanaan Nusantara Ungaran. Karena ada dua tempat, kami membagi tim menjadi 2. Ada saya, Ibu Santi, dan Sdr. Aldo yang akan memberikan pelatihan di STT Nusantara, sedangkan Ibu Evie, Sdr. Christian, Sdri. There, dan Bapak Bima memberikan pelatihan di STT Kanaan Nusantara. Pelatihan di STT Nusantara diikuti oleh kurang lebih 40 peserta, sedangkan di STT Kanaan diikuti sekitar 130 peserta.
Saat di STT Nusantara, sesi pelatihan dibagi menjadi lima bagian. Saya menyampaikan materi tentang F.O.K.U.S. (kemampuan dasar dalam prompting) serta AI dalam Pendidikan. Ibu Santi membahas tentang AI Basic dan AI Squared (metode belajar Alkitab dengan bantuan AI), sedangkan Sdr. Aldo menyampaikan materi tentang Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI dan Media. Pelatihan dimulai pukul 09.00 WIB dan Ibu Santi mengawalinya dengan menyampaikan materi tentang pengenalan AI, lalu dilanjutkan dengan materi yang saya sampaikan, dan diakhiri dengan materi dari Aldo.
Bagi saya, yang menarik dari roadshow kali ini dibandingkan dengan roadshow di tempat-tempat sebelumnya adalah saya menyampaikan bahan tentang AI dan Pendidikan. Biasanya, saya hanya menyampaikan tentang F.O.K.U.S. (skill dasar dalam prompting) dan AI Squared. Namun, kali ini, saya harus menyampaikan materi AI dan Pendidikan. Puji Tuhan, saya mempersiapkan materi dengan baik dengan cara mempelajarinya berkali-kali sebelum berangkat. Meskipun merasa gugup ketika menyampaikannya, saya bisa menyampaikan materi dan highlight/penekanan yang perlu dijelaskan dengan baik. Bersyukur, semuanya ini karena pertolongan Tuhan.
Kesan saya, STT Nusantara cukup terbuka dengan penggunaan AI dan memang sudah memakainya. Namun, untuk penggunaan AI secara maksimal, seperti untuk pelayanan dan pendidikan, masih belum dilakukan. Karena itu, ketika mendapatkan materi ini, mereka sungguh-sungguh diberkati. Pelajaran yang saya dapatkan dari roadshow kali ini adalah teknologi AI ini harus dan pertama-tama dipakai untuk memuliakan Tuhan. STT salah satunya, STT hadir untuk memperlengkapi mahasiswa agar dapat dibentuk dan siap terjun dalam pelayanan gereja pada masa depan. Dengan melibatkan teknologi AI, kita dapat memaksimalkan pelayanan-pelayanan mahasiswa dan membuka pandangan dosen bagaimana menggunakan teknologi yang Allah berikan ini untuk pekerjaan dan kemuliaan-Nya. Kiranya visi AI-4-GOD! ini tersampaikan ketika kami memberikan pelatihan.
Sahabat SABDA ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana AI digunakan untuk mendukung pelayanan dan pendidikan? Kunjungi situs AI SABDA atau tonton video pelatihan kami di YouTube SABDA Alkitab. Mari menggunakan AI untuk kemuliaan Tuhan. Salam AI-4-GOD!
Baru! Traktat “Mati dalam Yesus Kristus” dan e-Buku “Hati Pemuridan”
Halo, Sahabat SABDA! Hari ini, saya ingin berbagi tentang dua produk baru dari SABDA yang dirancang untuk memperkaya perjalanan iman Anda, yaitu traktat Mati dalam Yesus Kristus (MdYK) dan e-buku Hati Pemuridan karya Thomas T. Mathai yang diterjemahkan oleh tim SABDA. Pastikan Sahabat SABDA mendapatkan kedua produk baru ini. Namun sebelumnya, baca blog ini sampai selesai ya.
Oh ya, pada Senin, 18 November 2024, melalui program Kenal Produk di IG @sabda_ylsa, traktat Mati dalam Yesus Kristus dibahas secara mendalam oleh Bapak Pio dan Bu Evie. Traktat ini dapat memperlengkapi guru Sekolah Minggu, anak-anak, dan orang-orang percaya untuk memahami makna kematian dari sudut pandang Alkitab. Topik kematian, yang sering kali dianggap menakutkan, dijelaskan sebagai bagian dari rencana kasih Allah. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak-anak, traktat ini membantu pembaca memandang kematian dalam Yesus Kristus sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang penuh pengharapan.
Kemudian, pada Senin, 25 November 2024, buku Hati Pemuridan karya Thomas T. Mathai diperkenalkan dalam program yang sama. Buku ini memberi pandangan mendalam tentang panggilan kasih Yesus yang mendorong pemuridan sejati. Menjadi murid Kristus bukanlah soal rutinitas yang membebani, tetapi tentang hidup dalam kasih Kristus yang mengubah hidup dan memampukan kita untuk mengasihi sesama. Buku ini juga membongkar berbagai kesalahpahaman tentang pemuridan, seperti anggapan bahwa mengikut Kristus adalah sesuatu yang membosankan dan sulit. Buku ini dapat menginspirasi setiap orang Kristen untuk menjalani hidup sebagai murid Kristus yang sejati.
Saya mengajak Sahabat SABDA untuk segera mendapat traktat dan e-buku ini. Untuk traktat Mati dalam Yesus Kristus, silakan mengunduhnya di situs Traktat SABDA, sedang e-buku Hati Pemuridan bisa Anda dapatkan di situs Murid21 . Silakan menghubungi kami untuk informasi selengkapnya ya di no. WA 0881-2979-100. Mari kita bertumbuh bersama dalam kebenaran firman Tuhan. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada rekan-rekan Anda, termasuk generasi digital/AI sekarang ini. Praise to the Lord!
Mendiskusikan dari Generasi ke Generasi bersama SABDA Youth
Oktober 2024, SABDA Youth membahas tentang generasi. Ada 4 tema yang diangkat, di antaranya: Generasi Milenial, Gen Z, Generasi Alpha, dan Generation to generation. Dalam setiap sesinya membicarakan terkait pengertian serta karakteristik setiap generasi, sampai kaitannya dengan iman Kristen. SABDA Youth juga mengajak beberapa guest tamu untuk menemani bincang-bincang.
Yuk, simak sharing dari Bapak Bima (Tim SABDA Academy).
View this post on InstagramA post shared by Ylsa Sabda (@sabda_ylsa)
Bagi Sahabat SABDA yang ingin melihat arsip SABDA Youth, silakan kunjungi Instagram @sabdaresources atau situs live.sabda.org. Ingin menjadi guest, bisa juga kontak: 0821-3313-3315 (WA). Jangan lupa juga follow media sosial @sabdaresources dan @sabda_ylsa supaya tidak ketinggalan informasi terbaru dari SABDA.
Pengalaman Menggali Kitab Mikha
Oleh: Christopher Jonathan
Halo Sahabat SABDA!
Sahabat SABDA tahu nggak bahwa kitab Mikha adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang penuh dengan pelajaran berharga? Meski ditulis ribuan tahun yang lalu, saya merasa kisah dan pesan dalam kitab ini sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini. Mikha banyak membicarakan tentang ketidakadilan sosial, pencarian makna hidup, ketidaksetiaan pada nilai-nilai rohani, dan harapan akan perdamaian serta keadilan. Pesan-pesan ini benar-benar menggugah hati saya. Saya akan menceritakan lebih lanjut pengalaman saya menggali kitab Mikha ini ya. So, baca sampai akhir!
Ketika membaca dan menggali kitab Mikha, saya merasakan pengalaman yang begitu mendalam. Salah satu bagian yang paling menyentuh hati saya adalah Mikha 7:5-6. Ayat ini dengan jelas menggambarkan kondisi sosial dan moral yang sulit pada zaman Mikha. Saya bisa membayangkan keputusasaan dan ketegangan yang dirasakan oleh sang nabi dan umat Israel pada saat itu. Sungguh, membaca ayat ini seperti becermin pada realitas kehidupan saya dan kita semua saat ini.
Sahabat SABDA, bukankah kita juga melihat bahwa keadaan sosial sering memengaruhi hubungan kita sehari-hari? Ketika ketidakadilan dan ketegangan meningkat, nilai-nilai kemanusiaan pun terkikis. Saya percaya, hubungan antarmanusia akan tetap kuat jika kita terus menjaga moralitas, memperjuangkan keadilan, dan membangun perdamaian. Hal ini dimulai dari diri kita sendiri, keluarga, hingga masyarakat luas.
Melalui kitab Mikha ini, saya juga diingatkan bahwa ketidakadilan bukanlah hal baru. Baik di lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun pemerintahan, seringnya suara keadilan tidak dihiraukan. Namun, saya percaya, kita yang memahami pentingnya moralitas dan keadilan harus terus menyuarakan kebenaran ini. Mari kita menjadi teladan dalam menyuarakan nilai-nilai yang benar agar konflik dapat dihindarkan dan hubungan antarmanusia menjadi lebih harmonis.
Terima kasih sudah membaca cerita singkat saya ini ya, Sahabat SABDA. Kiranya Sahabat SABDA terinspirasi untuk menggali kitab Mikha lebih mendalam. Saya yakin, kita semua bisa menemukan banyak pelajaran berharga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sampai jumpa di blog saya berikutnya. Tuhan Yesus memberkati kita semua!
Mengucap Syukur Bersama Alki-TOP
Happy Thanksgiving, Sahabat SABDA! November 2024 menjadi waktu yang istimewa bagi saya untuk merenungkan makna syukur. Melalui acara Alki-TOP yang berlangsung melalui IG Live @ayo.pa, saya bersama teman-teman lainnya belajar banyak hal tentang makna syukur. Izinkan saya membagikan lebih banyak cerita kepada Sahabat SABDA. Kiranya tulisan ini menjadi berkat.
Pada minggu pertama, PA berfokus untuk menggali Nyanyian Syukur berdasarkan Yesaya 12:1-6. Dalam ayat ini, Yesaya mengingatkan bahwa Allah adalah sumber kekuatan dan keselamatan kita. Nyanyian syukur bukan hanya berbentuk pujian, tetapi juga ungkapan keyakinan bahwa kasih setia Allah akan terus menyertai hidup kita, bahkan dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan.
Minggu berikutnya, melalui Mazmur 107:1-9, saya belajar tentang Bersyukurlah kepada Tuhan adalah tanggapan terhadap kasih dan karya Tuhan yang ajaib. Pemazmur menggambarkan bagaimana Allah memelihara umat-Nya, membebaskan mereka dari kesesakan, serta memberi mereka air dan makanan di padang gurun. Saya merenungkan bahwa Allah yang setia pada masa lampau adalah Allah yang sama pada hari ini. Saya juga diingatkan untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup, seperti udara yang kita hirup dan orang-orang yang dikirim Tuhan untuk menjadi berkat bagi saya.
Pada minggu ketiga, saya belajar dari pesan Paulus dalam 1 Tesalonika 5:12-22 tentang Mengucap Syukurlah! dalam segala hal. Perintah ini cukup menantang, terutama ketika kita menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan. Namun, saya belajar bahwa syukur adalah tindakan iman. Ketika bersyukur, kita percaya bahwa Allah memegang kendali atas segala sesuatu dan mampu mendatangkan kebaikan dari setiap situasi. Saya mencoba mempraktikkan pesan ini dengan bersyukur, bahkan dalam situasi sulit, karena saya percaya Tuhan sedang bekerja di balik layar.
Puncaknya adalah refleksi dari Filipi 4:4-9 tentang Ucapan Syukur pada minggu keempat. Ayat ini mengingatkan saya untuk selalu bersukacita, tidak khawatir, dan menyampaikan permohonan dengan ucapan syukur. Saya menyadari bahwa ucapan syukur memiliki kuasa untuk mengubah perspektif kita dan membawa damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal untuk memelihara hati dan pikiran kita dalam Yesus Kristus. Melalui ayat-ayat ini, saya semakin terdorong untuk menjadikan ucapan syukur sebagai gaya hidup, bukan hanya tradisi tahunan.
Saya berharap, Sahabat SABDA yang menonton dan menggali firman Tuhan pada saat itu mendapatkan berkat yang luar biasa dan dapat membagikannya kepada keluarga serta teman-teman lainnya.
Fitur-Fitur di Aplikasi Family Care
Hai, Sahabat SABDA! Salam hangat untuk Anda semua di mana pun Anda berada. Bertemu lagi dengan saya, Elan, dan seperti biasa jika saya menulis blog, topiknya pasti tidak jauh dari aplikasi mobile. Kali ini, saya membawa kabar gembira untuk Sahabat SABDA! Pada Januari 2025 mendatang, SABDA akan merilis aplikasi terbaru bernama Family Care. Yeay!
Aplikasi Family Care hadir sebagai respons terhadap kebutuhan keluarga Kristen pada era digital yang penuh tantangan, termasuk dalam menghadapi perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Sama seperti situs family.sabda.org, aplikasi ini dirancang sebagai ekosistem yang menyediakan bahan, alat, dan komunitas untuk mendukung kehidupan keluarga Kristen. Melalui Family Care, kami berharap hati Tuhan dinyatakan dalam kehidupan keluarga Kristen yang bertumbuh dalam iman dan kasih.
Fitur Chat dalam aplikasi ini memungkinkan Sahabat SABDA berinteraksi dengan chatbot yang dirancang khusus menggunakan bahan-bahan Alkitab. Chatbot ini mampu memberikan respons yang alkitabiah dalam menjawab pertanyaan atau percakapan Sahabat SABDA. Kami berharap fitur ini dapat membantu keluarga Kristen menemukan panduan dan solusi untuk tantangan hidup mereka berdasarkan ajaran firman Tuhan.
Selain itu, tersedia juga fitur Resources yang memuat berbagai artikel tentang topik penting, seperti kehidupan pernikahan, pendidikan anak, komunikasi dalam keluarga, perkembangan anak dan remaja, serta tema-tema lain yang relevan dengan keluarga Kristen masa kini. Semua artikel dirancang untuk memperkaya wawasan dan mendukung kehidupan keluarga yang sehat secara rohani dan emosional.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur Renungan setahun, yang dirancang khusus untuk membangun kehidupan rohani keluarga. Setiap renungan didasarkan pada firman Tuhan, dengan pengajaran yang mendalam dan relevan dengan konteks kehidupan keluarga saat ini. Fitur ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman Alkitab sekaligus mendorong keluarga untuk mempraktikkan nilai-nilai Injil dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan fitur-fitur dalam aplikasi ini bukanlah proses yang mulus. Penggunaan bahasa pemrograman Kotlin, yang masih baru bagi saya, menjadi tantangan tersendiri. Namun, pengalaman ini juga menjadi kesempatan berharga untuk belajar langsung sambil bekerja (learning by doing). Salah satu tantangan menarik adalah mengimplementasikan fitur Chat dengan tambahan history. Logika yang kompleks dalam fitur ini sempat membingungkan, tetapi memberikan pelajaran yang sangat berharga. Meski melalui banyak percobaan dan kesalahan (trial and error), setiap langkah menjadi pengalaman berharga untuk terus berkembang dan menyempurnakan aplikasi.
Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua Sahabat SABDA yang telah setia menggunakan berbagai aplikasi dari SABDA. Jangan lupa untuk menantikan informasi terbaru tentang aplikasi Family Care pada Januari 2025. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
SABDA Diberkati untuk Menjadi Berkat
Oleh: Millytia
Hai Sahabat SABDA, apa kabar? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat ya. Perkenalkan, nama saya Millytia Christy Kansil. Millytia berarti militer/tentara/prajurit, sedangkan Christy berarti Kristus. Jadi, nama Millytia Christy memiliki arti yang sangat dalam, yaitu "Tentara/Prajurit Kristus". Ya, ada harapan besar di balik nama saya, yaitu dapat terus menjadi tentara Kristus dengan Yesus sebagai Panglimaku.
Saat ini, saya sedang menjalani masa percobaan selama 2 bulan di SABDA. Awalnya, saya cukup khawatir kalau saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru ini karena hal ini akan mengganggu pelayanan saya di sini. Namun, kekhawatiran itu ternyata tidak terbukti. Semua rekan kerja di SABDA sangat ramah dan baik hati ... hehehe. Selama masa percobaan ini, saya banyak belajar hal-hal baru. Rasanya seperti tidak ada waktu untuk istirahat karena banyak sekali orientasi yang harus saya pelajari.
Salah satu proyek awal yang saya kerjakan adalah menjadi admin kelas Bedah Kitab Mikha. Meskipun sebelumnya sudah belajar tentang kitab Mikha, saya mendapatkan banyak berkat baru melalui diskusi kelas ini. Saya sangat senang melihat antusiasme peserta dalam menggali kitab Mikha. Selain itu, saya juga ikut berdiskusi dan sharing di kelompok Growing Together. Setiap hari, saya membagikan berkat yang saya terima dari renungan harian buku Janji. Kegiatan yang paling saya sukai adalah mencari referensi untuk bahan diskusi Growing Together. Meskipun membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam mengerjakannya, saya merasa sangat tertantang dan belajar banyak hal baru dari artikel-artikel yang saya baca. Saat mengerjakan tugas-tugas ini, saya berpikir bahwa yang terpenting adalah saya harus terberkati dahulu sebelum saya membagikan berkat kepada peserta. Saya harap Sahabat SABDA juga bisa ikut bergabung dalam kelas-kelas SABDA MLC dan acara-acara SABDA Live lainnya ya.
Saya sangat bersyukur bisa bergabung dalam pelayanan SABDA. Apa yang telah SABDA lakukan sangat luar biasa dan memberkati banyak orang, termasuk saya pribadi. Harapan saya untuk SABDA adalah pelayanan SABDA dapat terus berkembang dan memberkati seluruh dunia. Saya juga berharap dapat terus melayani di SABDA. Terima kasih SABDA. Soli Deo gloria.
Pelatihan AI di SAAT Jakarta
Melalui Pak Bambang, SAAT Ministry Center (SMC) Jakarta mengundang SABDA untuk memberikan 2 kali pelatihan AI-4-GOD! bagi pendeta-pendeta di Jakarta. Karena tempat terbatas, maka hanya bisa mengundang 32 peserta. "Terima kasih banyak untuk semua bantuannya, Pak Bambang."
Pelatihan AI di SMC ini diadakan 2 kali dan khusus mengambil 2 topik yang sangat relevan dengan kebutuhan pendeta, yaitu AI dan Multiplikasi Khotbah (16 Oktober 2024) dan AI dan Persiapan Khotbah (15 Oktober 2024).
Sebenarnya, harapan kami, 2 pelatihan ini akan diikuti oleh peserta yang sama karena topiknya berkelanjutan. Namun, pada kenyataannya, tidak seperti yang kami harapkan karena cukup banyak peserta pelatihan pertama yang tidak bisa datang di pelatihan kedua. Oleh karena itu, di pelatihan kedua, Pak Bambang dan kami mencari peserta-peserta baru supaya jumlah peserta bisa tetap sama, yaitu sekitar 30-an orang sesuai dengan kapasitas tempatnya.
Saya bersama Pak Max, yang menjadi narasumber, senang sekali berjumpa dengan teman-teman pendeta Jakarta, terutama mereka yang memang sering berkhotbah. Pada pelatihan pertama ini, beberapa peserta ada yang belum pernah memakai AI sama sekali. Karena itu, kita mengajarkan lebih dahulu dengan AI Basic, Basic Prompting (F.O.K.U.S.), AI Squared (belajar Alkitab dengan AI), dan ditutup dengan bagaimana memultiplikasi khotbah. Banyak peserta diberkati melalui pelatihan ini. Kalau teman-teman ingin melihat testimoni dari para peserta pelatihan Multiplikasi Khotbah, berkat-berkat apa saja yang mereka dapatkan selama pelatihan, silakan akses di media sosial Instagram @sabda_ylsa.
Pada pelatihan yang kedua, AI dan Persiapan Khotbah, awalnya kami bertanya-tanya, apakah perlu memberikan lagi AI Basic karena ada 19 peserta baru dan sebagian belum pakai AI, bahkan ada yang hanya berkhotbah untuk Sekolah Minggu. Akhirnya, Pak Bambang memutuskan untuk tidak mengulang lagi supaya peserta yang sudah hadir di pelatihan sebelumnya bisa lanjut dengan bahan lanjutannya, yaitu AI dan Persiapan Khotbah. Puji Tuhan, ada Pak Andhy (Sahabat SABDA MLC) yang bersedia menolong peserta-peserta baru bagaimana menggunakan AI. "Terima kasih, Pak Andhy."
Bahan AI dan Persiapan Khotbah pada pelatihan ini baru karena saat itu belum pernah disampaikan di tempat lain, baik secara online maupun on site. Jika ingin melihat powerpoint materi presentasinya, bisa kunjungi situs SABDA AI. Powerpoint materi telah disiapkan sedemikian rupa dan sangat self explanatory sehingga bagi yang sudah memakai AI, bisa mengikutinya dengan mudah.
Secara keseluruhan, saya senang dengan hasil 2 pelatihan ini. Kiranya peserta bisa belajar menggunakan AI untuk mempersiapkan khotbah dengan lebih bertanggung jawab.
Selama 2 kali di Jakarta ini, selain melakukan pelatihan, kami juga menjalin relasi dan bertemu dengan rekan-rekan pelayanan, seperti Pak Bambang dan istri (SMC Jakarta), Pdt. Edy (GKY Mangga Besar), Pdt. Robby Chandra (GKI), Pak Andhy (Peserta MLC), Pak Ishak Sukamto (SAAT), Pak Kieth Sorbo (GSJA US), Pak Christian (Yay. Univ. Quality), Pak Daniel dan keluarga (alumni Staf SABDA).
Bahkan, pada 16 Oktober 2024, sekalipun sedang ada di Jakarta, kami tetap bisa melakukan streaming acara #AITalks: AI dan God's Family dari kantor SMC Jakarta.
Tuhan sungguh sangat baik sehingga melancarkan semua perjalanan dan dalam waktu yang sangat singkat menolong kami melakukan pertemuan-pertemuan yang cukup banyak dengan rekan-rekan pelayanan di Jakarta. "Terima kasih Tuhan Yesus untuk semua kesempatan melayani yang Engkau berikan."
Keluarga Kristen dan Kecerdasan Buatan (AI)
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan sebenarnya tidak seseram yang kita bayangkan. Sederhananya, AI adalah mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, meniru kecerdasan manusia (fungsi “kognitif manusia”) untuk dapat melakukan berbagai tugas seperti menjelaskan, menulis, mendiskusikan, menganalisa, memberi usulan, menjawab pertanyaan, mengevaluasi, dll.. Contohnya, asisten virtual di ponsel kita yang bisa menjawab pertanyaan kita atau aplikasi penerjemah bahasa.
Nah, melalui blog kali ini, saya akan berbagi pengalaman ketika mengikuti seminar #AITalks berjudul AI dan GOD'S FAMILY yang berlangsung secara live via Zoom. Salah satu konsep yang paling berkesan adalah Digital Sabbath. Bayangkan, sehari dalam seminggu, kita sama-sama menonaktifkan semua gadget dan fokus pada kegiatan yang lebih bermakna, seperti membaca Alkitab bersama, bermain bersama anak-anak, atau sekadar menikmati alam.
Bagaimana kita dapat menerapkan kebiasaan dan komitmen baru ini? Tentu saja, ada tantangannya. Misalnya, bagaimana jika ada pekerjaan mendesak yang harus diselesaikan? Atau, bagaimana jika anak-anak kita merasa bosan tanpa gadget? Namun, saya yakin dengan komitmen dan kreativitas, kita bisa mengatasi semua tantangan itu. Ide yang saya dapatkan untuk mengatasi masalah ini mungkin dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan rumah tangga, atau menyiapkan berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan bersama. Sebaliknya, peluang yang ditawarkan AI sangatlah besar. Kita juga bisa memanfaatkan AI untuk mempermudah pekerjaan rumah tangga, membantu anak-anak belajar, mencari referensi bacaan Alkitab, bahkan menjangkau lebih banyak orang dengan Injil.
Melalui tema God’s Family, kita diajak memahami hati Allah bagi keluarga: rancangan-Nya, peran, kasih, dan rekonsiliasi. Tantangan apa pun, termasuk dalam dunia modern ini, akan bisa dihadapi oleh keluarga yang terus berpegang pada firman Tuhan. Nah, situs family.sabda.org hadir sebagai sumber bahan rohani untuk mendukung pertumbuhan keluarga dalam iman.
Pastinya, kita harus menyadari bahwa AI adalah alat, bukan tujuan. Kita yang menentukan bagaimana alat itu digunakan. Mari kita memanfaatkan teknologi AI untuk membangun keluarga yang lebih kuat, beriman, dan dekat dengan Tuhan. Saya mengajak Sahabat SABDA untuk mencoba menerapkan konsep Digital Sabbath atau ide-ide lain yang inspiratif dari seminar ini. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Jangan lupa bagikan keseruan acara ini kepada keluarga-keluarga Kristen lainnya, terutama mereka yang sedang bergumul pada era digital/AI ini. Mari simak seminar seri #AITalks: AI dan GOD'S FAMILY di YouTube SABDA Alkitab.
Thanksgiving ala YLSA
Setiap November, tepatnya Kamis minggu ke-4, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) rutin mengadakan perayaan Thanksgiving Day sebagai hari untuk mengungkapkan rasa syukur atas penyertaan dan kebaikan Tuhan sepanjang tahun. Acara ini menjadi momen istimewa bagi semua staf untuk berkumpul, mengingat karya Tuhan dalam pelayanan, dan berbagi cerita tentang pengalaman iman pribadi. Mulai dari doa pembukaan hingga sesi refleksi, suasana penuh rasa syukur menyelimuti setiap rangkaian acara ini. Puji Tuhan!
Perayaan Thanksgiving di YLSA tidak hanya diisi dengan doa dan pujian, tetapi juga berbagi cerita tentang kebaikan Tuhan, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Sharing dari teman-teman ini mempererat hubungan antarstaf, menguatkan rasa kekeluargaan, dan mengingatkan semua orang bahwa setiap berkat, besar maupun kecil, adalah wujud kasih Tuhan. Selain itu, dalam perayaan ini, kami memiliki waktu khusus untuk mengenang penyertaan Tuhan kepada Yayasan Lembaga SABDA. Hal ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil dalam pelayanan adalah bagian dari rencana besar Tuhan yang membawa dampak bagi banyak orang.
Kami juga berkesempatan makan bersama, termasuk menikmati kesegaran ice cream bersama. Sungguh, saya bersyukur dengan kebersamaan ini, kesempatan melayani, dan merayakan kebaikan Tuhan yang melimpah. Thanksgiving di YLSA bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen untuk kembali mengarahkan hati kepada Tuhan, Sang Sumber segala berkat, dan memotivasi staf untuk terus melayani dengan sukacita.
Oh ya, kiranya acara ini terus ada dan menjadi momen berharga bagi staf YLSA untuk terus mengingat kebaikan Tuhan. Mari kita senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan! God is good all the time!