Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Allah Memilih Menantu Perempuan Anda

Empat Pelajaran untuk Ibu yang Memiliki Anak Laki-Laki

Reuni keluarga -- apa yang bisa lebih baik daripada menikmati kebersamaan dengan anggota keluarga yang juga adalah teman tersayang saya? Tetapi bahkan hubungan paling dekat pun membutuhkan pemeliharaan.

Sebagai ibu mertua, saya menikmati lingkaran keluarga yang semakin luas. Menantu perempuan saya Stacy tidak hanya mengasihi anak laki-laki saya, tetapi juga keluarga kami, dan dengan anugerah Allah, saya juga. Tapi bagaimana saya menjaga hubungan saya dengan wanita menyenangkan ini agar tumbuh ke arah yang benar? Pertemuan keluarga memang menolong. Namun reuni ini dapat menciptakan badai sempurna bagi ekspektasi yang tidak terpenuhi, bahkan dalam hubungan terbaik ini.

Demi menciptakan kenangan abadi untuk keluarga saya, saya merencanakan perjalanan khusus. Saya berharap semua orang mengikuti naskah mental yang saya tulis untuk setiap adegan. Saya yakin Anda bisa menebak apa yang kami dapati sebagai gantinya. Anak laki-laki dan menantu saya belum membaca naskah saya, dan mereka datang dengan impian mereka sendiri!

Keinginan yang baik dengan mudah menjadi ekspektasi yang tidak masuk akal. Apa yang seharusnya saya lakukan? Yaitu fleksibel dengan rencana saya. Tanyakan apa yang orang lain ingin lakukan. Apa pun yang Anda rencanakan, jangan menulis naskah untuk orang lain dan berharap mereka mengikuti rencana Anda. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ekspektasi saya selaras dengan Allah?" Bapa kita menempatkan kita dalam keluarga. Kita bisa meminta Dia untuk memberi kita semua yang kita butuhkan untuk memelihara hubungan itu dengan bijak.

Apakah Anda berharap untuk memelihara hubungan menantu-mertua? Siapa Allah itu dan apa yang Dia katakan dalam firman-Nya menunjukkan kepada kita bagaimana mengasihi dengan baik.

1. Berharap Allah menemui Anda dengan kasih-Nya.

Ibu mertua tidak mengharapkan anak laki-laki dan menantu perempuannya butuh pengasuhan berkelanjutan. Namun banyak ibu terjebak dalam ekspektasi internal tentang kapan harus ditelepon dan dikunjungi. Sangat mudah untuk merasa tergantikan dan dilupakan ketika telepon tidak berdering, atau tanggal pertemuan tidak ditentukan. Apakah harapan yang tidak terpenuhi membuat Anda berpikir yang terburuk? Inilah kebenarannya: saat kita mendekat kepada Allah setiap hari, Dia memurnikan kerinduan kita dan menemui kita dengan kasih-Nya (Mazmur 37:4).

Kasih sejati -- kasih yang kita butuhkan -- adalah kasih yang tak pernah gagal yang Allah berikan kepada kita di dalam Kristus. Sebelum dunia dijadikan, Allah di dalam Kristus berkomitmen untuk mengasihi kita (Roma 5:8). Yesus menunjukkan kepada kita seperti apa kasih sejati itu. Alkitab -- suara-Nya -- menyampaikan kata-kata penghiburan dan bimbingan. Roh-Nya -- hadirat-Nya -- memberi kita kekuatan untuk mengasihi sebagaimana Dia mengasihi. Kita belajar bahwa Bapa kita senang memberi kita apa yang kita butuhkan untuk mengasihi menantu kita seperti Dia mengasihi kita (Mazmur 62:8; Ibrani 11:6).

Pada tahun-tahun kami sebagai menantu-mertua, Stacy dan saya telah melakukan dan melalui banyak penyelidikan hati dan penggalian relasional. Apa yang telah saya pelajari tentang mengasihinya dengan baik? Pertama, saya harus selalu ingat bahwa kami memang saling mengasihi. Perlu saya ingat juga bahwa dosa dapat memutarbalikkan apapun, bahkan keinginan dan niat baik. Tetapi kasih karunia Allah lebih kuat daripada dosa (Roma 5:20). Saya dapat meminta Allah bukan hanya untuk menunjukkan kepada saya di mana keinginan baik saya salah, tetapi juga bagaimana mengubahnya.

Dan Allah tidak hanya memberikan kekuatan untuk berubah, tetapi juga kekuatan untuk bertahan (Roma 5:3-5). Allah akan memberi Anda komitmen yang Anda butuhkan untuk mengasihi dengan baik. Dia akan membantu Anda untuk bisa melakukan apa yang dibutuhkan kasih -- tidak peduli apa yang dilakukan orang lain. Komitmen yang didukung oleh roh memupuk kasih yang sejati (Rut 1:15-18). Kasih Yesus yang berkomitmen kepada kita membebaskan kita untuk mengasihi dengan baik tanpa ekspektasi.

2. Berharap Allah tidak meninggalkan Anda sebagaimana Anda adanya.

Semua orang tahu bahwa pengantin perempuan memulai pernikahan dengan impian. Tetapi seorang ibu mertua datang ke dalam hubungan baru ini dengan impian juga. Entah itu resep keluarga khusus liburan atau jalan-jalan ke danau setiap musim panas, banyak ibu berharap menantu perempuan baru itu meneruskan beberapa tradisi keluarganya. Apakah dia lupa bagaimana pengantin perempuan baru berharap untuk memulai tradisinya sendiri? Bisakah dua wanita dari generasi, kepribadian, dan latar belakang yang berbeda berharap untuk berhubungan baik satu sama lain? Kita secara alami lebih suka mencoba mengubah satu sama lain.

Perbedaan kita meletakkan dasar untuk kesalahpahaman. Karena natur manusia yang sudah jatuh (dalam dosa), kita juga lebih mudah melihat kesalahan satu sama lain daripada kesalahan kita sendiri (Matius 7:3-5). Kita menginginkan cara kita sendiri dan bergulat dengan emosi -- kemarahan, dendam, frustrasi -- ketika kita tidak mendapatkannya. Jadi, apakah kita mengangkat tangan ke udara dan menyerah? Tidak. Jika kita menyerah sekarang, kita akan kehilangan kesempatan tidak hanya untuk mengenal Allah dengan lebih baik, tetapi untuk menjadi lebih seperti Anak-Nya (Filipi 2:4-6).

Cara Allah berbeda. Dia akan menggunakan hubungan menantu-mertua kita untuk menghasilkan sesuatu yang baik: perubahan yang memberi kehidupan dalam diri kita. Serahkan ekspektasi Anda yang tidak terpenuhi kepada-Nya, dan Anda akan terhindar dari jebakan mencoba memanipulasi orang yang Anda kasihi. Seorang ibu yang bijaksana meminta pertolongan Allah untuk mengenali titik-titik butanya dan segera bertobat dari kecemburuan dan kesombongan. Dia berhenti melihat hubungan sebagai kompetisi. Yesus ingin melakukan lebih dari sekadar mengungkapkan kebenaran buruk yang tersembunyi di dalam diri kita -- Ia ingin melepaskan kita dari diri kita sendiri dan menanamkan kasih-Nya yang mengubahkan dalam diri kita (Galatia 5:13-15, 22-23).

3. Berharap Allah melakukan lebih dari yang Anda harapkan.

Seperti halnya mengemudi tanpa kacamata, mencoba mengarahkan keluarga saya tanpa hikmat Tuhan dapat menyebabkan kerusakan besar. Bagaimana pun, saya tidak bisa melihat tikungan berikutnya di jalan. Namun hikmat Bapa kita yang tak terbatas tidak pernah mengecewakan. Dia selalu berdaulat, dan Dia selalu baik. Dalam kasih, Dia menjadikan Anda dan menantu perempuan Anda sebagai keluarga.

Lihat apa yang Dia lakukan untuk Naomi dan Rut. Naomi adalah ibu mertua yang putus asa. Dia tahu Allah selalu berdaulat - tetapi dia lupa bahwa Dia juga selalu baik. Allah tidak pernah meninggalkan Naomi. Dia memberinya Rut untuk dikasihi. Dan Dia memberikan Naomi kepada Rut. Rut dan Naomi bukanlah menantu-mertua yang sempurna. Kita juga tidak akan sempurna. Tapi terpujilah Allah, Dia menggunakan orang yang tidak sempurna. Dia akan menggunakan Anda dalam kehidupan menantu-mertua Anda.

Gambar:gambar

Tetapi Allah bahkan lebih lagi. Allah menggunakan hubungan Naomi dan Rut sebagai bagian dari rencana-Nya untuk menyelamatkan dunia melalui keturunan Rut, Tuhan Yesus. Wanita-wanita ini memercayai Allah, tetapi tak satu pun dari mereka tahu bagaimana Allah akan menggunakan komitmen-untuk-mengasihi-satu sama lain dalam hubungan mereka. Hubungan Naomi dan Rut masih memengaruhi dunia dengan kasih Allah yang mengubahkan. Ini adalah berita bagus bagi kita -- Allah selalu memiliki cerita yang lebih besar. Hubungan Anda dengan menantu perempuan bukan hanya tentang Anda berdua. Berpeganglah pada kebenaran bahwa Allah sedang mengarahkan keluarga Anda. Dia melakukan lebih dari yang dapat Anda bayangkan sekarang untuk Anda, untuk menantu perempuan Anda, untuk anak laki-laki Anda, untuk cucu-cucu Anda, dan untuk generasi setelah Anda.

4. Berharap Allah menggunakan kesedihan yang Anda rasakan untuk kebaikan.

Setiap ibu mertua harus menghadapi perubahan. Perubahan itu baik, tetapi itu juga berarti kehilangan. Anda menghargai rencana Allah untuk anak Anda dan pengantin barunya untuk "pergi dan bersatu" (Kejadian 2:24). Jadi mengapa melepaskan posisi Anda yang selama ini menjadi yang terutama bagi anak Anda terasa sangat menyakitkan? Saya dapat mengatakan dari pengalaman pribadi bahwa belajar menghadapi kehilangan dengan cara yang saleh itu sulit.

Jadi, apa yang harus kita lakukan? Mungkin Anda merasa dicopot dari tempat yang seharusnya. Terima kasih Allah karena telah menantang Anda, dan berpegang pada kebenaran yang tidak berubah ini: identitas Anda ada di dalam Kristus. Peran Anda dalam hidup berubah berkali-kali, tetapi Anda tetap menjadi anak Allah selamanya. Dia tidak menggunakan perubahan ini untuk menghancurkan Anda. Dia menumbuhkan Anda menjadi wanita sesuai dengan yang ingin Dia ciptakan. Terpujilah Dia! Saat Allah bekerja untuk kebaikan Anda dalam hubungan menantu-mertua, Dia akan dimuliakan.

Pahami peran baru Anda -- untuk melayani. Yesus mengajar kita bahwa para pengikut-Nya harus menyangkal diri mereka sendiri (Lukas 9:23). Ketika Ia membasuh kaki murid-murid-Nya, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak menemukan kebesaran sejati dalam meninggikan diri kita sendiri (Yohanes 13:12-17). Kebesaran datang saat kita merendahkan diri untuk melayani orang lain (Filipi 2:1-11). Anda mungkin bertanya, "Bukankah saya selalu melayani keluarga saya?" Tapi seorang ibu melayani keluarganya seperti kapten tim dalam permainan, sementara ibu mertua melayani keluarganya dari pinggir lapangan. Dia siap untuk menghibur dan membantu yang terluka, tapi dia tidak dalam permainan. Apa yang pada awalnya terasa seperti kehilangan sebenarnya adalah keuntungan. Allah dimuliakan ketika kita mengasihi, memaafkan, berdoa, dan mendorong hubungan pernikahan anak laki-laki dan menantu perempuan kita.

Kuasa dari Mertua yang Berdoa

Apa pun rencana musim panas Anda untuk keluarga Anda, ketahuilah bahwa Allah sedang melakukan sesuatu yang lebih besar dan lebih mulia dari yang dapat Anda bayangkan. Melalui doa, Allah memberikan ibu mertua hak istimewa yang besar untuk berpartisipasi dalam rencana-Nya.

Ketika kita berdoa, Dia membebaskan kita dari ekspektasi kita yang salah tempat. Dia melabuhkan keinginan hati kita dalam diri-Nya. Dan Dia menyelaraskan harapan kita dengan harapan-Nya. Allah "sanggup melakukan jauh lebih melimpah daripada semua yang kita minta atau pikirkan" (Efesus 3:20, AYT) -- dan Dia sering memulai dengan hati kita sendiri. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat situs : https://desiringgod.org/articles/god-chose-your-daughter-in-law
Judul asli artikel : God Chose Your Daughter-in-Law
Penulis artikel : Barbara Reaoch

Komentar