Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Betlehem: Maria Ibu Yesus
"Ini tidak seperti yang saya bayangkan, kita memperoleh bayi kita yang pertama," kata wanita muda itu ketika sedang kontraksi. "Apakah kamu yakin ini cukup bersih?" dia bertanya kepada tunangannya, Yusuf.
"Aku tidak tahu, Sayang," dia berkata dengan agak kuatir. "Tapi ini yang kita miliki. Kita tahu Tuhan akan melindungi bayi ini. Dia pasti punya rencana mengapa Dia dilahirkan di sini."
Saat kontraksi yang menyakitkan datang lagi, tunangannya mengatakan, "Cobalah untuk menghembuskan napas," dan dia menyeka wajah Maria dengan lap basah. "Bertahanlah ... beberapa menit lagi."
Dia berkata dengan menggertakkan giginya, "Aku mau bayi ini lahir di rumahku sendiri. Aku mau ibuku ada untuk menolongku."
"Aku di sini untuk menolongmu," kata Yusuf, "kita harus bisa melakukannya sendiri. Dan kita tahu Tuhan juga ada di sini." Kemudian dia mencoba bercanda, "Kalau kita masih perlu bantuan, di sini ada sapi dan domba."
Kontraksi berlalu, dan Maria tersenyum ke arah tunangannya. Ketika kontraksi datang lagi, Maria mulai mendorong. Lalu anaknya lahir di dunia ini. Mereka menamai-Nya Yesus, seperti yang dikatakan oleh malaikat.
Kadang-kadang kita lupa kesukaran yang dihadapi Yusuf dan Maria melahirkan Raja di atas segala raja: kandang binatang sebagai ruang bersalin, dibuang ke Mesir, kemiskinan, dan skandal. Namun, mereka bertahan dengan sukacita karena kasih mereka kepada Allah.
****
Saat membaca Alkitab, kita mungkin berpikir bahwa akan lebih mudah memercayai janji Allah jika menyediakannya dengan menyertakan tanda yang jelas, seperti utusan malaikat. Namun, Maria yang menerima tanda itu juga ragu. Ketika malaikat Gabriel datang membawa berita kepada Maria bahwa dia akan melahirkan Anak Allah, hal ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Dia bertanya kepada Gabriel, "Bagaimana mungkin .... Karena aku masih perawan?" Meskipun takut, Maria memilih untuk memercayai janji Allah dan menaati-Nya. Kemauannya telah melahirkan rencana keselamatan Allah ke dunia. Apakah Allah menginginkan kemauanmu meskipun engkau ragu? Seperti Maria, kemauanmu untuk taat dapat membawa dampak kekekalan dalam Kerajaan Allah.
****
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Devosi Total |
Judul asli | : | Extreme Devotion |
Judul artikel | : | Betlehem: Maria Ibu Yesus |
Penulis | : | The Voice of The Martyrs |
Penerbit | : | KDP, Surabaya 2005 |
Halaman | : | 177 |
Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/betlehem_maria_ibu_yesus
Komentar