Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Membuat Hidup Lebih Bermakna

Perubahan merupakan tanda adanya kehidupan dan pertumbuhan. Berikut ini, "jembatan" untuk membantu Anda mengalami transformasi pribadi.

1. Temukan Siapa Anda dan Apa Tujuan Allah atas Hidup Anda

"Siapakah saya?" merupakan pertanyaan mendasar bagi proses perkembangan pribadi. Menurut John Mason, pengenalan diri adalah pengetahuan yang menunjukkan siapakah diri kita dan harus menjadi seperti apa kita. Tujuannya supaya kita dapat hidup dengan tenteram dan berguna kini dan kelak. Kita adalah anak-anak Allah yang sangat berharga dengan kualitas unik (Yesaya 43:4). Karakteristik fisik, latar belakang, kemampuan mental, dan kepribadian memberikan mosaik dengan kemungkinan tak terbatas. Temukan panggilan Anda melalui talenta (bakat), minat, karunia-karunia, dan pengalaman yang Anda miliki.

2. Realistis

Ini berarti menerima diri Anda sebagaimana Allah menciptakan Anda, dan tidak berusaha menjadi pribadi yang lain. Citra diri yang realistis dan akurat penting untuk mengembangkan bakat-bakat Anda dan menggunakannya bagi kemuliaan-Nya. Pemahaman yang realistis tentang diri kita memberikan titik penting untuk berubah, sehingga dapat mengarahkan perhatian kita pada tujuan menjadi semakin serupa dengan Kristus, baik dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain.

3. Arah yang Jelas

Sasaran dan tujuan yang terarah, penting dalam menghadapi perubahan dan pertumbuhan pribadi untuk menentukan kualitas pribadi yang kita kembangkan. Arah memberikan pemahaman mengenai cara membuat profil pertumbuhan pribadi yang efektif, memberikan semangat hidup, serta motivasi batiniah untuk mencapai tujuan.

3. Nantikan Tuhan

Ada kalanya kita mengalami kelesuan atau keletihan. Itulah saatnya kita mengambil waktu teduh dan menantikan kuasa-Nya berkarya dalam hidup kita. Dengan menantikan Tuhan berarti kita sedang mengembangkan kedalaman karakter kita dan mendapat kekuatan baru (Yesaya 40:31).

4. Fokus pada Tujuan

Untuk mendapatkan hasil atau tiba di tempat tujuan, kita harus fokus pada target sasaran atau tujuan. Seperti ketika Yosua hendak masuk ke Tanah Perjanjian, Tuhan mengingatkan, "Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi" (Yosua 1:7-8).

5. Optimalkan Potensi

Potensi berarti apa yang masih bisa Anda perbuat. Wayne Cordeiro menyebutkan bahwa masing-masing kita menyimpan harta terpendam di dalam bejana tanah liat kita. Tuhan merancang kekayaan ini agar ditemukan dan ditampilkan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Potensi itu meliputi: impian yang belum diwujudkan, karunia yang belum disingkapkan, dan bakat yang belum dikembangkan. Jangan meremehkan yang tampak sepele saat ini. Dari dalam diri bocah yang dianggap bodoh, tersingkap Thomas Alfa Edison. Melalui seorang penjaja sepatu, tampil penginjil agung D.L. Moody. Dari dalam diri Anda, munculkan potensi optimal Anda dan jadilah pribadi sesuai desain Tuhan.

6. Rintangan, Refleksi, dan Re-interpretasi

Ada kalanya Tuhan memproses hidup Anda melalui rintangan bahkan kegagalan. Rintangan memberi kita jeda untuk berpikir dan mencari solusi. Sebelum melangkah lebih jauh, sediakan waktu untuk melakukan refleksi atas langkah-langkah yang telah Anda tempuh. Mungkin kita harus melakukan re-interpretasi terhadap strategi atau bahkan tujuan kita.

7. Menabur Benih

Pengkhotbah 11:6 mengingatkan agar kita menaburkan benih pagi-pagi, artinya jangan menunggu atau menunda-nunda. Taburlah benih yang bermanfaat bagi kehidupan bersama. Mulailah melakukan dari hal-hal kecil, jangan menunggu segala sesuatu menjadi ideal seperti yang Anda harapkan. Tuhan berjanji mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak sorai (Mazmur 126:5-6).

8. Antusias

Lakukanlah segala sesuatu dengan antusias seperti untuk Tuhan (Kolose 3:23). Kembangkan kualitas-kualitas berharga yang telah Allah berikan kepada Anda dengan penuh semangat. Tanpa antusiasme semangat kita akan mudah padam.

9. Syukur dan Setia

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah..." (1 Tesalonika 5:18) Tidak ada karakter sejati tanpa pengucapan syukur. Memiliki rasa syukur adalah salah satu tanda dari karakter yang kukuh. Dengan mengucap syukur Anda memberi bahan bakar terhadap iman dan pengharapan Anda (Filipi 4:6). Untuk mencapai tujuan Anda perlu setia (Matius 25:21-23; Wahyu 2:10).

10. Inklusif dan Impact

Hidup yang mengalami transformasi tampak dari sikap hidup inklusif memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi semua orang (Kisah Para Rasul 2:42-47). Bunda Teresa, Paus Yohanes Paulus II, dll. dikenang dan dihormati banyak kalangan karena teladan hidup dan kasihnya melampaui batas-batas budaya, politik, sosial, ekonomi, agama, dsb..

Selamat berjuang menjadi pribadi yang diperbarui dan memberi dampak bagi dunia.

Diambil dari:

Judul majalah : Bahana, Edisi Mei 2005, Volume 169
Penulis : Ugie
Penerbit : Yayasan ANDI, Yogyakarta 2005
Halaman : 39
Edisi e-Wanita : 
Kategori Tips: 
Tipe Bahan: