Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Mengatur Keuangan Keluarga

Salah satu sumber pertikaian dalam rumah tangga adalah uang. Karena kurang uang, kita bertengkar; kelebihan uang kita pun bertengkar. Bagaimanakah caranya mengatur masalah keuangan sehingga tidak harus menjadi penyebab perselisihan?

Mengatur Keuangan

  1. Kita harus menyamakan persepsi tentang uang dan kita harus kembali kepada firman Tuhan. Amsal 11:24 menyebutkan, “Seseorang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, yang lain menahan melebihi seharusnya, tetapi menjadi kekurangan.” Kesimpulannya adalah bahwa Tuhan adalah pemberi berkat dan bahwa usaha manusia terbatas, serta tidak menentukan pemasukannya. Jadi, kita harus selalu menyadari keterbatasan diri dan bergantung kepada Tuhan, bukan kepada kekuatan sendiri.
  2. Kendati berkat berasal dari Tuhan, kita diminta untuk hidup rajin dan tidak malas. Firman Tuhan mengingatkan, “Jangan menyukai tidur supaya kamu tidak menjadi miskin; bukalah matamu, maka kamu akan kenyang dengan makanan.” (Amsal 20:13). Dengan kata lain, kemalasan adalah jalan tercepat menuju kepada kemiskinan.
  3. Uang harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga sendiri sebelum digunakan untuk kepentingan orang lain. Firman Tuhan mengingatkan, “Akan tetapi, jika seseorang tidak memelihara sanak keluarganya sendiri, khususnya keluarga dekatnya, berarti ia telah menyangkali imannya dan ia lebih buruk daripada orang yang tidak percaya.” (1 Timotius 5:8).
  4. Setelah memenuhi kebutuhan pokok keluarga, kita harus memikirkan kebutuhan sesama. Tuhan menjanjikan berkat bagi orang yang murah hati. Amsal 22:9 berkata, “Orang yang baik matanya akan diberkati karena dia membagi rotinya dengan orang miskin.”
  5. Menyimpan uang adalah sebuah kebiasaan hidup yang bijaksana untuk mengantisipasi pengeluaran tidak terduga dan merupakan tanda hidup berdisiplin. Itu sebabnya, firman Tuhan mengajak kita untuk belajar dari “Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi menyediakan makanannya pada musim panas;” (Amsal 30:25).

    Uang

  6. Setelah menyisihkan uang untuk pengeluaran tidak terduga, hiduplah sebagai orang beriman, bukan seperti orang tidak beriman. Jangan sampai kita menumpukkan harta demi berjaga-jaga, seakan-akan tidak ada Tuhan yang memperhatikan dan memelihara kita. Firman Tuhan mengingatkan, “Jadi, jika rumput di padang, yang ada hari ini dan besok dilemparkan ke dalam perapian, Allah mendandaninya sedemikian rupa, bukankah terlebih lagi kamu, hai kamu yang kurang iman?” (Matius 6:30) Melalui perumpamaan orang kaya yang bodoh, yang membangun lumbung yang lebih besar untuk menyimpan gandum dan barang-barangnya, Tuhan Yesus mengingatkan, “Berjaga-jagalah dan waspadalah atas segala bentuk keserakahan karena hidup seseorang tidak bergantung pada banyaknya harta yang ia miliki.” (Lukas 12:15).
  7. Singkat kata, uang adalah titipan Tuhan kepada kita untuk digunakan, terutama untuk kepentingan-Nya, bukan kita. Jadi, janganlah kita menggenggamnya sebagai milik pribadi.

Download Audio

Diambil dari:
Nama situs : Christian Counseling Center Indonesia (C3I)
Alamat situs : http://c3i.sabda.org/mengatur_keuangan_keluarga
Judul asli artikel : Mengatur Keuangan Keluarga
Penulis artikel : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Tanggal akses : 10 Januari 2018
Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar