Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Tuhan Selamatkanlah Rumah Kami
Hari Kamis tanggal 3 April 1997. Ketika itu saya sedang belajar, mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan matematika. Kira-kira pukul 11.00, dari luar rumah terdengar suara-suara mengatakan "kebakaran... kebakaran..." Saya merasa hal itu tidak mungkin, pasti kebakarannya terjadi di tempat lain, jauh dari rumah saya. Ternyata benar, waktu saya keluar untuk melihat, di kejauhan tampak api yang besar dan asap yang tebal. Mungkin karena api yang demikian besar, walaupun jauh, banyak orang yang sudah berlari menyelamatkan diri sambil membawa harta benda yang bisa mereka selamatkan.
Melihat situasi seperti ini, saya segera memberitahukannya kepada orang tua saya. Kami begitu panik dan bingung sehingga tidak tahu apa yang harus kami selamatkan terlebih dahulu. Lalu saya ingat akan Tuhan. Maka saya dan ibu saya segera berdoa. "Ya Tuhan, tolong kami, lindungi rumah kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami perbuat. Tapi kami tahu tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Kiranya Engkau berkenan mengubah semuanya menjadi baik, berikanlah keajaiban kepada rumah ini. Kabulkanlah doa kami sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."
Selesai berdoa kami mengumpulkan surat-surat berharga, buku pelajaran, dan sebagainya agar mudah dibawa bila keadaan sudah semakin mendesak. Setelah sudah banyak rumah yang terbakar, akhirnya pemadam kebakaran tiba juga. Meskipun ikut sedih melihat mereka yang menangis karena kehilangan tempat tinggalnya, saya tidak berputus asa. Tak henti-hentinya saya berdoa agar Tuhan mengasihani dan menyelamatkan mereka juga. Waktu berjalan demikian cepat, api yang tadinya begitu jauh tiba-tiba sekarang sudah sampai di belakang rumah. Saya sangat sedih, hanya bisa menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Saya percaya bahwa segala yang terjadi adalah kehendak Tuhan dan bahwa rencana Tuhan pasti indah untuk saya. Ibu saya, yang juga sangat sedih memikirkan kemungkinan akan kehilangan tempat tinggal, tanpa sadar berseru kepada Tuhan. "Tuhan, selamatkan rumah kami! Kami percaya Engkau berkuasa melakukan mujizat, tapi biarlah kehendak-Mu saja yang terjadi."
Kuasa Tuhan memang amatlah ajaib. Api yang menjalar ke arah rumah saya dan sudah hampir membakarnya itu, tiba-tiba berbalik arah ditiup angin yang sangat kencang. Rumah saya selamat! Banyak orang yang heran dan takjub melihat kejadian yang luar biasa ini. Setelah itu regu pemadam kebakaran segera menghancurkan tembok pemisah antara rumah saya dan rumah di belakangnya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari api yang sangat besar itu, yang sampai membakar habis warung belakang rumah.
Malam harinya ada ribut-ribut di belakang rumah, mengatakan bahwa masih ada bara api yang menyala. Ayah saya langsung keluar untuk melihat keadaan. Saya kembali berdoa kepada Tuhan supaya jangan lagi ada kebakaran. Puji Tuhan, bara api itu dapat dipadamkan hanya dalam beberapa menit. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan sudah melindungi rumah kami. Dan karena ada genteng yang pecah-pecah dan bocor, saya juga memohon kepada Tuhan agar menghindarkan kami dari bahaya kebanjiran dan tindak kejahatan. Tuhan mendengar doa saya, malam itu tidak turun hujan.
Dengan kesaksian ini saya berharap kita semua dapat merasakan kuasa Tuhan yang sangat besar dan ajaib dalam kehidupan kita. Kiranya kesaksian ini dapat memuliakan nama Tuhan dan membangun serta menguatkan iman kita semua. Amin.
Diambil dari:
Judul buletin | : | Warta Sejati, Edisi 28/Januari - Februari 2002 |
Penulis | : | Sarnani |
Penerbit | : | Departeman Literatur Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia, Jakarta |
Halaman | : | 25 -- 26 |
Komentar