Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Wanita Karier dan Ibu Rumah Tangga

Dua sahabat, lama tak jumpa, suatu hari bertemu. Yang satu menjadi ibu rumah tangga, satunya lagi wanita karier. Setelah bernostalgia sejenak, mereka menanyakan pekerjaan masing-masing.

"Enak ya kerja di kantor, bisa cari uang sendiri, tak tergantung suami," kata ibu rumah tangga dengan nada agak iri.

"Justru kamu lebih enak. Tak perlu bekerja, semua dicukupi suami, bisa menikmati enaknya tinggal di rumah," sanggah wanita karier.

"Tapi, di kantor kan pergaulanmu lebih luas. Lagi pula ada acara makan siang bersama rekan dan atasan," bantah ibu rumah tangga.

"Di rumah kamu bisa menikmati saat-saat indah bersama anak-anak, bukan?" gerutu wanita karier. "Yah, sebaliknya di kantor kamu lebih terpandang: ikut rapat, pelatihan, dan diskusi dengan para eksekutif," sela ibu rumah tangga.

"Ah, kamu tidak mengerti. Saya begitu stres dengan jadwal yang ketat dan pekerjaan yang seakan tak ada habisnya di kantor, sementara kamu bisa santai di rumah," keluh wanita karier.

"Santai? Saya harus mengerjakan sendiri pekerjaan-pekerjaan di rumah seharian, sedangkan kamu tidak," seru ibu rumah tangga.

"Mengapa mengeluh? Itu kan wajar! Seandainya jadi ibu rumah tangga, saya juga akan seperti kamu. Lagi pula, kamu kan bisa seenaknya beristirahat kalau lelah, sedangkan saya tidak," ujar wanita karier, sedikit menaikkan alisnya.

"Tentu saja! Kamu bekerja di kantor, mana mungkin bisa seenaknya beristirahat. Itu konsekuensinya menjadi wanita karier," bantah ibu rumah tangga tidak mau kalah.

Sejenak mereka terdiam, karena mulai menyadari "untung-rugi" masing-masing yang sulit dibandingkan begitu saja.

Setelah memikir-mikirkan jalan hidup mereka berdua dan keinginan untuk "bertukar tempat", akhirnya mereka dapat menerima arah hidup masing-masing, yang telah dianugerahkan Tuhan kepada mereka demi kebaikan mereka. Kini mereka menyadari, itulah tempat yang telah Tuhan berikan kepada mereka masing-masing, untuk dipertanggungjawabkan kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.

Tuhan tidak menempatkan kita sembarangan.

Diambil dari:

Judul buku : 29 Kiat Sukses dalam Karier
Penulis : Arif Suryobuwono dan M. Kurniawati Prayitno
Penerbit : Yayasan ANDI Yogyakarta -- YASKI Jakarta
Halaman : 17 -- 18

Komentar