Akhir-akhir ini, terdapat tren shapewear yang menjanjikan bentuk tubuh ideal, namun surat Paulus kepada gereja Roma menekankan pentingnya fokus pada pembaruan pikiran dan perspektif kita daripada penyesuaian dengan standar dunia. Melalui firman Tuhan, kita diajarkan untuk menilai hidup kita dengan cara yang selaras dengan kehendak-Nya, mendengarkan dorongan untuk berubah dan mengenali tekanan eksternal yang membentuk pilihan kita. Dengan membina hubungan dengan firman, kita bisa memperoleh pikiran Kristus dan menjalani kehidupan yang berarti, terlepas dari pengaruh yang ada di sekitar kita.
- shapewear
- perspektif
- prioritas
- pembaruan akal budi
- Roh Kudus
- transformasi firman Allah
- identitas hamba
- Shapewear menjadi bagian populer dalam department store, mempengaruhi pandangan orang tentang bentuk tubuh.
- Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma mengingatkan bahwa fokus seharusnya pada pembaruan perspektif, prioritas, dan usaha kita, bukan hanya pada penampilan fisik.
- Pentingnya pembaruan akal budi agar dapat memahami kehendak Allah dan membedakan mana yang baik dan sempurna.
- Dunia berusaha menekan individu ke dalam pola tertentu, tetapi Paulus mendorong untuk mengalami pembaruan internal melalui pikiran yang diubah oleh Roh Kudus.
- Pembaruan pikiran melibatkan proses 'merenovasi' yang dikerjakan melalui pengaruh firman Tuhan.
- Kita harus aktif membawa diri kita di bawah pengaruh firman untuk mengalami transformasi yang mendalam dalam pola pikir.
- Penting untuk belajar berpikir dengan cara yang sesuai dengan cara Allah menilai sesuatu, sehingga memungkinkan kita untuk mengambil keputusan bijak.
- Identitas kita sebagai pengikut Kristus seharusnya membebaskan kita dari pola pikir individualis dan materialis yang ada di dunia.
- Firman Tuhan mengubah pandangan kita tentang kekurangan dan kelimpahan, serta aspirasi hidup kita melebihi sekadar kenyamanan.
- Kita dapat menolak untuk dibentuk oleh dunia dan sebaliknya membiarkan firman Tuhan yang membentuk karakter kita.
Akhir-akhir ini, ada suatu bagian di department store yang disebut shapewear. Bagian itu terdapat baik pada pakaian untuk wanita maupun pria. Toko-toko ini memberi harapan kepada perhatian kita mengenai bentuk tubuh kita dan kesediaan kita untuk membeli pakaian yang menjanjikan akan memberi kita bentuk tubuh yang kita inginkan.
Namun, ketika kita membaca surat Paulus kepada gereja di Roma, kita menemukan bahwa bukanlah yang membentuk tubuh kita yang paling dia pedulikan. Dia lebih memperhatikan pada apa yang membentuk perspektif kita, prioritas kita, usaha kita, dan pendapat kita. Dia menulis:
“Janganlah menjadi sama dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan akal budimu, sehingga kamu dapat membedakan apa yang menjadi kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.” (Roma 12:2, AYT)
Kata-katanya mendorong kita untuk bertanya kepada diri sendiri: Kekuatan eksternal apa yang membentuk dialog internal saya tentang apa yang penting? Apa yang mendorong saya untuk membuat pilihan tentang bagaimana saya menghabiskan uang, waktu, dan energi saya? Apakah saya cukup sadar untuk mengetahuinya?
Sejak kita dilahirkan ke dunia ini, dunia telah bekerja untuk menekan kita ke dalam cetakannya.
Tentu saja, kita tidak suka menganggap diri kita sebagai orang yang sedemikian mudah dipengaruhi. Kita suka berpikir bahwa kita mandiri dalam pemikiran kita. Namun sebenarnya, kita adalah produk lingkungan yang kita tinggali sehingga kita sering tidak mengenali apa yang sedang ditekankan kepada kita. Atau, mungkin kita tidak merasakan tekanan karena kita hanya mengikuti hal itu. Akan tetapi, itu tidak masuk akal bagi Paulus, karena kehidupan orang-orang yang telah dipanggil dan dimuliakan dan ditetapkan harusnya adalah menjadi serupa dengan citra Anak-Nya, bukan untuk menyesuaikan diri dengan dunia ini.
Alih-alih menjadi sama dengan dunia, Paulus memerintahkan kita untuk diubah. Ada kontras di sini antara sesuatu yang mendesak kita dari luar yang menyebabkan kita menyerupai (dunia) dan sesuatu yang terjadi di dalam yang menyebabkan kita diubahkan. Di mana itu terjadi? Dalam pikiran kita. Dan, apa yang terjadi dalam pikiran kita? Itu sedang diperbarui. Ada proyek renovasi yang sedang berlangsung.
Apakah Anda pernah merenovasi sesuatu? Kata yang digunakan oleh Paulus untuk “pembaruan” pikiran kita secara harfiah berarti “merenovasi” –– untuk mengeluarkan yang lama dan memasukkan yang baru. Yang melakukan pekerjaan renovasi adalah Roh Kudus. Akan tetapi, ada sesuatu yang harus kita lakukan di sini. Alat yang digunakan Roh Kudus adalah firman. Ini berarti kita harus membawa diri kita di bawah pengaruh firman.
Dalam bukunya, Growing Your Faith, almarhum Jerry Bridges menjelaskan proses ini sama seperti apa yang kita katakan kepada anak laki-laki kita saat dia pulang dari bermain di tumpukan kotoran: “Pergilah mandi!” Sabun dan air yang akan membasuh keringat dan kotoran. Akan tetapi, Tommy harus membawa dirinya ke dalam tindakan pembersihan supaya bersih. Jadi, kita katakan kepadanya, “Pergilah mandi!”
Demikian juga, ketika Paulus berkata kepada kita: “berubahlah oleh pembaruan akal budimu,” dia menginstruksikan kita untuk membawa diri kita di bawah pengaruh transformasi firman Allah. Saat firman Tuhan menguasai kita, Roh akan menggunakannya untuk menyelesaikan pekerjaan pembersihan, pembaruan, dan renovasi dalam pikiran kita. Kita akan mulai berpikir dengan benar. Pikiran kita akan semakin dekat dengan pikiran Allah. Cara kita menilai hal-hal akan diselaraskan lebih dekat dengan cara Allah menilai sesuatu. Dengan demikian, kita akan lebih mampu untuk mengetahui apa yang Allah inginkan.
Kita tidak perlu menunggu beberapa firman Allah tambahan dari Alkitab dan yang supernatural untuk diucapkan ke dalam pikiran bawah sadar kita demi mengetahui apa yang harus dilakukan. Kita akan bisa memilah tindakan bijak. Allah tidak memutuskan untuk kita dan kemudian mengirimkan keputusan-Nya kepada kita. Seperti ayah yang baik, Dia mengajari kita untuk mengetahui apa yang baik dan dapat diterima dan sempurna. Bagaimana? Dia memperbarui pikiran kita saat kita berada di bawah firman-Nya. Dia memberi kita pikiran Kristus.
Dunia di sekitar kita mencoba untuk menekan kita ke dalam cetakannya yang sangat individualis. Akan tetapi, firman Tuhan mengubah kita menjadi orang-orang yang identitasnya sekarang menjadi seorang hamba bagi Yesus Kristus dan tidak lagi menjadi budak kemandirian kita sendiri atau pemenuhan diri sendiri.
Dunia di sekitar kita mencoba untuk menekan kita ke dalam cetakan konsumennya. Periklanannya berusaha meyakinkan kita bahwa kita tidak akan puas tanpa apa pun yang dijual. Akan tetapi, firman Tuhan mengubah kita menjadi orang-orang yang dapat berkata, “Aku tahu apa artinya kekurangan, dan aku juga tahu apa artinya kelimpahan. Dalam segala dan setiap keadaan, aku telah belajar rahasia hidup berkecukupan, apakah dengan kenyang atau lapar, apakah hidup banyak uang atau tidak punya uang. Aku dapat melakukan segala sesuatu melalui Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:12-13, AYT)
Dunia di sekitar kita mencoba untuk menekan kita ke dalam cetakan pemikirannya bahwa tujuan hidup ini adalah kenyamanan dan keamanan. Akan tetapi, firman Tuhan memperbarui pikiran kita sehingga kita memiliki aspirasi yang sangat berbeda dari sekadar kehidupan yang nyaman dengan masa pensiun yang nyaman. Kita ingin mencurahkan diri kita untuk Injil sampai kita mati. Kita sangat percaya bahwa Bapa surgawi memperhatikan kita dan memberikan masa depan bagi kita di mana kita akan mendapatkan segalanya, kita tidak begitu khawatir kehilangan di sini. Kita terus maju kepada tujuan untuk mendapatkan hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Dunia di sekitar kita berusaha untuk menekan kita ke dalam cetakannya. Dan, kita hanya bisa mengalah. Kita bisa dibentuk oleh dunia di sekitar kita. Namun, kita tidak harus menjadi seperti itu. Kita bisa menolak. Kita bisa dibentuk oleh firman Tuhan. Saat kita menerimanya, pikirkanlah dan jalanilah, itu akan mengubah kita dengan cara yang mendalam dan menyenangkan. Kita akan semakin tahu bagaimana menjalani hidup di dunia sekitar kita. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Ligonier Ministries |
Alamat situs | : | http://www.ligonier.org/learn/articles/what-shaping-you/ |
Judul asli artikel | : | What Is Shaping You? |
Penulis artikel | : | Nancy Guthrie |
Tanggal akses | : | 15 Juni 2017 |