Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

admin's blog

Sebuah Kisah Nyata dari Afrika

Pada tahun 1921, dua pasang suami istri dari Stockholm (Swedia), menjawab panggilan Allah untuk melayani misi penginjilan di Afrika. Kedua pasang suami istri ini menyerahkan hidupnya untuk mengabarkan Injil dalam suatu kebaktian pengutusan Injil. Mereka terbeban untuk melayani negara Belgian Kongo, yang sekarang bernama Zaire. Mereka adalah David & Svea Flood, serta Joel & Bertha Erickson.

Disidang Karena Membagikan Injil

Persahabatan Anila dan Parveen sudah dimulai sejak mereka sekolah. Parveen merupakan seorang gadis dari keluarga non-Kristen yang ketat, sedangkan Anila adalah gadis Kristen yang sangat percaya akan kebesaran Yesus. Seiring persahabatan mereka, Anila memberikan Alkitab kepada Parveen dan mengajarkan lagu-lagu Kristen yang dengan cepat dipelajarinya. Anila mulai mengundang Parveen menghadiri kebaktian Jumat Agung. Ketika mendengar presentasi Injil, gadis non-Kristen itu langsung menerima Yesus dalam hidupnya. Ia sangat bersemangat mengenai hubungannya bersama Yesus dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya.

Kuk Yang Kupasang Itu Enak

Berikut ini adalah kesaksian dari Aida Skripnikova (1961):

Wanita muda itu berdiri di sudut ruangan sambil membagikan kartu- kartu kecil bertuliskan puisi-puisi di dalamnya. Beberapa orang menerima kartu-kartu tersebut karena ingin tahu tentang tulisan yang ada di dalamnya. Beberapa orang tertarik karena ia begitu cantik, tetapi kebanyakan mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan kasih yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata setiap orang dan memberi mereka sebuah kartu. Pada tiap kartu terdapat puisi yang telah ia tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan sukacita yang ia rasakan setelah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pandita Ramabai Mukti Mission

Berikut ini adalah sekilas cerita tentang Pandita Ramabai -- seorang wanita yang menjadi pendiri Pandita Ramabai Mukti Mission di India.

Pandita Ramabai mulai mempelajari bahwa Yesus adalah jawaban yang dibutuhkan oleh para wanita India. Tahun 1882, Ramabai mendirikan Arya Mahila Samaj yang memberikan pendidikan bagi kaum wanita di India. Keberadaan organisasi tersebut menuntun Ramabai untuk mendirikan Sharada Sadan pada tahun 1889 -- sebuah sekolah yang akhirnya berkembang menjadi sebuah organisasi besar. Saat ini organisasi tersebut dikenal dengan nama Pandita Ramabai Mukti Mission. Pandita Ramabai menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Marathi dengan menggunakan Alkitab bahasa Yunani dan Ibrani sebagai acuannya.

Malaikat Tuhan Dalam Penjara

Dua orang perempuan Kristen dari Iran, Maryam dan Marzieh dipenjara sejak tahun 2007 karena iman mereka dalam Kristus. Mereka adalah umat Kristen dari latar belakang agama lain (MBB) dan ketika berada dalam penjara mereka menerima kejutan indah. "Haleluya, Tuhan tidak melupakan kita!" demikian curahan hati mereka.

Wanita Berhati Mulia

Takut akan Tuhan

Meski ia berasal dari sebuah kelompok masyarakat yang paling rendah, Esther (28) memiliki rasa percaya diri yang besar karena ia tahu bahwa Tuhan mengasihinya. Ia telah menjadi pengikut Kristus sejak masih kecil. Ketika berusia delapan belas tahun, ia mengikuti pelatihan bagi hamba-hamba Tuhan dan terus bertumbuh dalam iman. Meski ia tidak bisa menyelesaikan sekolah menengah, Tuhan memakainya untuk melayani keluarga, gereja, dan masyarakat. Ia dan suaminya melayani di sebuah gereja rumah.

Mengabarkan Kebenaran di Korea Utara

Siang itu matahari sangat terik, membentuk sebuah bayangan atas kepala seorang wanita yang bernama CY ketika ia menceritakan kembali pengalamannya di Korea Utara. Tetesan air mata yang tidak terkontrol mengalir turun di pipi CY, menghentikan sejenak 2 jam wawancara kami. Seseorang memberikan selembar tisu kepadanya. Perlahan, ia mulai tenang. Dunia sepertinya terpikat dengan wajah baru Republik Rakyat Demokratis Korea (Korea Utara). Bagi dunia, negara tersebut sekarang dipandang sebagai suatu bangsa yang mendukung kemerdekaan berseni, dengan menerima para penggemar seni New York. Negara ini sekarang dipandang sebagai bangsa yang mendukung perdamaian yang telah menghancurkan menara pendingin nuklir Yongbyong miliknya sendiri -- simbol terbesar dari program nuklir negara itu.

Pages