Menangis dengan Orang yang Menangis
Ditulis oleh: Amidya
"Bersukacitalah dengan mereka yang bersukacita, dan menangislah dengan mereka yang menangis." (Roma 12:15)
Ditulis oleh: Amidya
"Bersukacitalah dengan mereka yang bersukacita, dan menangislah dengan mereka yang menangis." (Roma 12:15)
Karena manusia diciptakan oleh Allah untuk keintiman, tidak mengherankan sebagian besar para lajang mendambakan hubungan pernikahan. Namun, sama seperti semua kerinduan dan keinginan kita yang terdalam, hal itu memiliki potensi untuk membawa kita ke puncak hubungan di dalam Allah — saat kita mengizinkan Dia menguasainya — atau membawa kita ke keadaan putus asa ketika keinginan akan hubungan pernikahan itu menjadi lebih penting daripada hubungan kasih kita dengan-Nya.
Peristiwa yang pernah menimpa Kemi, ibu dari Lima, telah meninggalkan kesedihan yang mendalam. Berawal pada tahun 2011, ketika sekelompok ekstremis yang tidak rela menerima hasil akhir dari pemilihan umum yang telah berlangsung di kota Jos. Mereka melakukan tindakan anarkis dengan membunuh orang Kristen dan menghancurkan semua bangunan dan harta benda mereka. Dalam peristiwa itu, Kemi sekeluarga tidak dapat melarikan diri. Para pesuruh datang menghancurkan segala kepunyaannya.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)
Anak saya memiliki rencana ambisius. Dia akan berhenti kuliah dan berfokus pada musiknya. Sepanjang hidupnya, saya telah mendesak dia untuk mencari untuk tujuan apa dia ciptakan dan mengejar apa yang Allah taruh dalam hatinya. Saya hanya tidak mengira bahwa inilah jawaban dia -- setidaknya saya tidak mengira bahwa jawaban itu berarti melewatkan kuliah. Namun, musik adalah gairahnya. Kuliah bukan. Dia telah membulatkan tekadnya.
Dalam kekristenan, kita harus mendasarkan segala bidang kehidupan di atas firman Allah, entah itu tentang keselamatan, penyucian, pelayanan, ataupun keuangan.
Pada umumnya, kita menerima orang lain berdasarkan apa yang tampak. Kita sering menilai seseorang berdasarkan perilakunya yang dapat kita amati. Karena kebanyakan orang mengembangkan pola-pola perilaku yang spesifik dalam situasi-situasi tertentu, maka suatu klasifikasi tampaknya dapat menyederhanakan banyak hubungan antarmanusia. Jadi, suatu sistem yang didasarkan pada aktivitas luar adalah yang paling mudah diterapkan.
Apakah Anda ingin anak-anak Anda bertumbuh menjadi laki-laki dan perempuan muda yang integritasnya membuat mereka bersinar seperti bintang? Apakah Anda ingin anak-anak Anda memiliki karakter hebat, tetapi Anda tidak tahu bagaimana menolong mereka menjadi semua yang Anda (dan juga Tuhan) inginkan?
Pemahaman akan tujuan hidup adalah bagian penting, tetapi sering diabaikan oleh kecerdasan kita.
Berikut ini adalah ayat-ayat dalam firman Tuhan yang akan menolong kita untuk belajar dan merenungkan perkataan Tuhan mengenai mengasihi orang yang sulit.