The New York Times mencetak sebuah artikel berjudul, "Dia Pasti Gadis Perkasa". Bunyinya, "John Bernard berusia 16 tahun, tegap, tampan, seorang remaja penuh gejolak bersaku tebal. Orang-orang seperti dia pernah menjadi mimpi buruk setiap ayah. Tidak lagi. 'Para gadis jauh lebih agresif daripada anak laki-laki,' kata John .... 'Mereka lebih punya sikap. Mereka lebih punya daya. Dan, mereka lebih mengalahkan anak laki-laki. Maksud saya, itu menakutkan.'"

Inilah budaya di mana kita hidup. Namun, Kristus memanggil para pengikut-Nya untuk menjadi berbeda dari budaya. Faktanya, Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Timotius 2:9-10 bahwa ada dua sikap yang harus menjadi ciri dalam pendekatan seorang wanita Kristen terhadap penampilan dan perilakunya: kerendahan hati dan pengendalian diri.

Hati yang Sederhana

Anda tidak sering mendengar kata kesederhanaan hari ini, setidaknya tidak dalam arti yang positif. Kata itu memunculkan gambaran-gambaran tentang sekolah yang tidak berseri dan lusuh. Akan tetapi, itu pemahaman yang salah. Kecantikan terbesar seorang wanita datang melalui hati yang sederhana yang diekspresikan dalam perilaku, pakaian, dan sikap yang sederhana. Kata "sederhana" berasal dari kata Yunani "aidos", yang berarti kepatutan, kesusilaan.

Kata itu juga mengisyaratkan rasa malu yang tepat. Misalnya, seorang wanita sederhana akan malu jika ada sesuatu tentang sikap atau penampilannya yang tidak menghormati Kristus, mengganggu orang percaya lainnya, atau menyebabkan pria berbuat dosa.

Seorang wanita sederhana enggan menarik perhatian kepada dirinya sendiri. Tidak ada yang salah dengan memiliki kepribadian yang ramah, tetapi seorang wanita sederhana tidak berusaha membuat orang memperhatikannya. Dalam ucapan, pakaian, dan perilakunya, dia bebas dari pamer atau membanggakan diri.

Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu Anda menilai tingkat kesederhanaan Anda:

• Apakah saya memiliki pandangan yang rendah hati tentang diri saya?
• Apakah saya memiliki pandangan yang tinggi tentang Allah?
• Apakah saya berduka saat membayangkan bahwa saya menentang Allah atau menyebabkan orang lain berbuat dosa?
• Apakah saya memakai pakaian yang rapi, sopan, dan tidak mengganggu atau menggoda orang lain?
• Apakah saya salah karena mempromosikan diri saya sendiri?
• Apakah saya tampil sebagai pengendali, suka memerintah, atau mendominasi?
• Apakah saya berbicara terlalu banyak? Kitab Suci berkata, "Ketika perkataan banyak, pelanggaran tidak terhenti" (Ams. 10:19, AYT).

Kebebasan Terkendali

Jika Anda seperti saya, Anda dapat dengan mudah berkecil hati dengan membaca perikop seperti 1 Timotius 2:9-10 yang menguraikan standar Allah bagi kehidupan kita sebagai wanita. Itulah sebabnya kita perlu berseru kepada Tuhan: "Terlepas dari-Mu, tidak mungkin aku bisa menjadi wanita seperti yang Engkau kehendaki! Dengan kuasa Roh Kudus-Mu, tolong jadikan aku wanita yang demikian." Jika Anda memberikan ruang bagi Roh Allah untuk bekerja, Dia akan menghasilkan buah-Nya dalam hidup Anda, termasuk buah pengendalian diri.

Dengan menerapkan pengendalian diri, Anda akan menghindari banyak situasi sulit sekaligus karena Anda akan membuat pilihan yang bijaksana dan terkendali di muka -- dengan lidah, mata, sentuhan, dan semangat Anda.

Saat Anda mempraktikkan kerendahan hati, tanyakan kepada diri Anda beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi tingkat pengendalian diri Anda:

• Apakah saya mengatur waktu saya dengan baik?
• Apakah saya berdisiplin dalam kebiasaan kerja saya?
• Apakah saya bersikap sederhana dan terukur dalam makan, minum, dan berbelanja?
• Apakah lidah saya dikendalikan oleh Roh atau apakah saya mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran saya?
• Apakah saya rentan terhadap ledakan emosi?
• Apakah saya terkendali dalam hubungan dan sikap saya dengan laki-laki?

Kebebasan terbesar datang ketika Anda berada di bawah kendali Roh Kudus. Saat itulah Anda dapat menikmati hubungan yang sehat dan penuh dalam Tubuh Kristus.

Hati yang sederhana serta pengendalian diri akan mendatangkan sukacita dan kedamaian dalam hidup Anda, dan akan membuat Injil dapat dipercaya oleh orang lain. (t/N. Risanti)

Download Audio