Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

RENUNGAN WANITA

Alkitab berkata bahwa setiap kita memiliki hubungan yang khusus dengan Allah, yang sudah dimulai sebelum kita dilahirkan. Yeremia menulis:

Firman Allah datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau di dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:4-5).

"Saudara-saudara janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!" (1 Korintus 14 :20)

Wanita ... menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan, pernyataan tersebut sangat tepat karena umur tidak dapat menjadi patokan untuk menentukan sudah atau belum dewasanya seseorang.

Dalam Lukas 5:18-26, kita membaca ada sebuah rumah yang penuh dengan orang-orang yang berdatangan dari berbagai wilayah untuk mendengar Yesus mengajar. Beberapa teman dari seorang yang lumpuh mengangkatnya di atas matras menuju lokasi tempat Yesus berada. Mereka telah mendengar bahwa Yesus adalah Seorang penyembuh, dan mereka berjalan melintasi Galilea untuk menemukan-Nya. Kerumunan orang itu sangat banyak sehingga orang-orang yang membawa orang lumpuh itu tidak dapat berjalan ke depan.

Kesederhanaan itu awal kedamaian. Kegemerlapan adalah awal perseteruan. Jauh dari hiruk-pikuk gemerlap kemewahan, kesederhanaan mengawali kedamaian dengan keheningan, kesempatan nan luas untuk merenung, dan doa yang penuh kesadaran dan akal budi secara optimal. Keheningan untuk merenung itu sedemikian penting untuk memperluas kedamaian dan perdamaian. Seperti digagas Johan Galtung, perdamaian akan terwujud jika manusia memadukan hati dan pikirannya untuk berdialog dengan sesamanya. Namun, pemaduan hati dan pikiran, bahkan dialog itu, memerlukan keheningan.

Sukacita, itu membuat orang-orang ingin tahu apa rahasia Anda. Namun, sukacita bukanlah merupakan rahasia bagi orang Kristen yang percaya.

"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15:13)

Sobat wanita,

Kerinduan kita semua adalah memiliki perasaan damai sejahtera di dalam Allah Bapa. Sebab, saat kita hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya, Allah Bapa akan menganugerahkan warisan damai sejahtera kepada kita.

"Secara khusus, ketegasan dalam perempuan baik untuk laki-laki. Kami, para lelaki akan menjadi lebih baik jika perempuan pemberian Allah dengan giat mengasah talenta-talenta mereka demi kami dan memberitahu kami untuk mempertimbangkan di mana kami telah bertindak dengan egois atau tidak adil terhadap mereka atau orang lain." (John Scanzoni -- Diambil dari "Assertiveness for Christian Women" karangan John Scanzoni, Christianity Today, 4 Juni 1976, halaman 17. Hak cipta 1976 oleh Christianity Today. Digunakan dengan izin).

Suatu kali, seorang Kristen bertanya kepada seorang ateis ketika mereka sedang berjalan bersama melalui padang rumput. Orang Kristen itu bertanya, "Siapa yang menciptakan semua bunga yang indah ini?" Jawab teman ateisnya, "Lupakanlah! Jangan mulai lagi dengan pembicaraan bodohmu mengenai Allah. Bunga itu ada karena tumbuh sendiri." Orang Kristen itu tidak membantah.

Bersihkan Pemikiran Anda -- Saatnya untuk Membuang Sampah

Apakah Anda terganggu dengan pemikiran negatif tentang diri Anda sendiri dan orang lain? Sebagai orang Kristen, bahkan kita mungkin tidak menyadari bagaimana pemikiran kita yang salah memengaruhi konsep kita terhadap Allah. Jangan biarkan pemikiran-pemikiran yang tidak berguna bak sampah ini mengotori pikiran Anda dan menghancurkan hidup Anda. Jack Zavada menunjukkan pada kita bagaimana membersihkan "pemikiran busuk" kita dan membuang sampah tersebut.

Suatu ketika, seorang pemburu ateis tersesat di tengah hutan. Ia kemudian bertemu sekelompok macan. Spontan, ia menembakkan senapannya ke arah macan-macan itu. Sayang, tembakannya meleset dan ia pun kehabisan peluru. Ia berlari sekencang mungkin. Beberapa ratus meter kemudian, ia terpeleset ke jurang. Beruntung, ia sempat meraih dahan pohon di tepi jurang itu.

Suatu saat dalam kehidupan ini, kita semua mengalami pengkhianatan yang menyakitkan dari seorang teman; dan juga mengalami rasa sakit dan kekecewaan yang ditinggalkan oleh pengkhianatan itu. Saat hal ini terjadi, wajar apabila kita merasakan gelombang amarah kian meninggi di dalam hati kita. Bahkan, kita mungkin ingin balas dendam. Tidak ada sesuatu pun dari pengalaman ini yang membuat kita nyaman. Pengalaman itu membuat kita merasa gelisah, terganggu, pedih, dan tegang yang disertai dengan dorongan fisik untuk melakukan pembalasan.

"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." (Yeremia 29:7)

Jantung adalah bagian tubuh yang menjadi pusat peredaran darah. Oleh jantung, darah manusia dipompa ke seluruh tubuh agar bagian tubuh yang lain mendapatkan makanan dan oksigen, yang merupakan sumber bahan bakar untuk organ tubuh yang lain.

"Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: IMAN KITA." (1 Yohanes 5:4)

Bacaan: Amsal 31:10-31

Saat berbincang santai dengan ibu saya yang berumur 83 tahun, saya menarik-narik pelan kulit tangannya yang sudah menggelambir. Ya, saya ingat bagaimana tangan itu kadang harus mengangkat papan-papan jati yang besar dan berat ketika ia membuka dan menutup toko rotinya yang mungil. Dengan senyum, setiap hari ia melayani pelanggannya selama hampir 30 tahun. "Dulu tangan ini kuat untuk bekerja sehingga kalian bertujuh bisa bersekolah dan mandiri. Sekarang aku berbahagia dan bersyukur atas hidupku," simpulnya saat mengenang masa ia berjuang demi hari depan anak-anaknya.

Pages