Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

edisi - 94 Menjadi Pendengar yang Baik

Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap pelayan Tuhan agar bisa saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa Indonesia. Ada banyak bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Review Situs Natal, e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dan bahkan sarana diskusi tentang topik Natal.

Pernahkah Anda memerhatikan tatapan kosong dalam mata seseorang ketika Anda mulai berbicara? Mungkin Anda merasa bahwa Anda memunyai sesuatu yang penting untuk disampaikan, atau mungkin ingin memberitahukan sesuatu yang berarti bagi Anda. Tetapi, Anda segera mempersingkat percakapan dan memutuskan untuk tidak mencobanya lagi dengan orang tersebut karena Anda dapat melihat dari tatapannya bahwa ia sama sekali tidak berminat mendengar Anda.

Shalom,

Normalnya, setiap kita pasti memiliki seseorang -- sahabat, suami, istri, orang tua, kakak, adik -- yang dapat kita ajak berbicara dengan leluasa. Namun, apa jadinya jika orang tersebut tidak memberikan respons ketika Anda ingin menceritakan sesuatu kepadanya? Tentunya akan muncul rasa tidak nyaman dalam diri Anda. Perlu kita pahami bahwa ketika seseorang bercerita kepada kita, orang tersebut tidak selalu mengharapkan jawaban atau solusi dari kita. Dari pengalaman saya ketika berhadapan dengan sahabat-sahabat atau orang yang saya temui, kebanyakan dari mereka hanya membutuhkan seseorang yang dapat dipercayai untuk mendengar cerita, keluhan, sharing, atau apa pun yang berkaitan dengan peristiwa yang mereka hadapi. Hanya sedikit dari mereka yang mengharapkan komentar ataupun nasihat. Namun, adakalanya kita merasa bosan, bahkan jengkel dengan apa yang mereka ceritakan. Sering kali, dalam komunikasi suami istri, hal-hal seperti ini juga terjadi. Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seorang pendengar yang baik? Artikel berikut kiranya dapat menjadi berkat bagi Anda, sehingga hubungan Anda dengan suami menjadi lebih harmonis. Artikel ini juga berguna bagi Anda yang sedang merencanakan pernikahan dalam waktu dekat; dan bagi Anda yang belum merencanakannya, hal ini penting untuk menjalin relasi dengan orang lain. Jadi, jangan ragu-ragu untuk membagikan artikel ini kepada orang-orang di sekitar Anda. Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti