Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Kasih Mula-Mula
Mengapa kasih mula-mula bisa hilang?
1. Tidak Memelihara Kasih Mula-Mula
Kasih yang tidak dipelihara menyebabkan kita melakukan hal-hal yang dibenci pasangan kita. Dalam hal ini, pasangan kita adalah Allah. Parahnya, bila kita malas memelihara kasih kita, maka kasih kita kepada Tuhan pun akan menjadi hambar dan dingin. Jadi, kasih kita itu harus selalu "dipupuk" setiap saat melalui pergaulan kita dengan Tuhan.
2. Ada Dosa yang Menghambat Hubungan
- Dusta merusak komunikasi. Kurang percaya atau ragu-ragu terhadap firman-Nya.
- Mulai tertarik pada yang lain.
- Tuhan digeser dari tempat yang "utama".
- Hidup berkubang dalam dosa.
- Melakukan berbagai cara hidup yang tidak disukai Tuhan.
3. Terjebak Rutinitas
Rutinitas dan pelayanan yang dilakukan tanpa kasih, akan menjebak kita dalam lingkaran kejenuhan dan frustrasi.
4. Salah Konsep Tentang Kasih Mula-Mula
Pikirnya, kasih mula-mula itu kalau masih aktif ke gereja, baca firman, KTP Kristen, dll.. Padahal bukan itu. Kasih mula-mula yang benar adalah hati kita mengasihi Yesus dalam suka dan duka, rindu selalu bersekutu dengan-Nya, melayani Dia dengan semangat karena ingin membalas cinta-Nya yang besar untuk kita.
5. Kurang Menyadari Berkat dan Indahnya Kehadiran-Nya
Tidak mau mengucap syukur atas semua berkat dan kehadiran-Nya dalam hidup kita, juga membuat kasih mula-mula itu menjadi redup. Syukuri dan hargailah Tuhan dalam hidupmu, maka engkau dapat merasakan keindahan hadirat-Nya.
6. Marah dan Kecewa Kepada-Nya
Banyak orang meninggalkan kasihnya kepada Tuhan karena kecewa kepada-Nya. Mereka menyalahkan Tuhan atas semua masalah yang menimpanya dan meninggalkan Dia dengan hati yang pahit.
Bagaimana memulihkan dan mempertahankan kasih mula-mula?
1. Kasihilah Allah dengan Segenap Hatimu.
Inti hubungan itu adalah mengasihi Allah. Hubungan antara jemaat dengan Kristus adalah hubungan antara sang Mempelai Pria (Yesus) dengan mempelai wanita (gereja). Ciri khas hubungan kasih itu adalah selalu ingin berdekatan satu sama lain dan membina komunikasi yang indah. Demikianlah kasih kepada Allah. Kenallah pribadi-Nya lebih lagi melalui firman, pemberian, pengajaran, maupun penghajaran yang kita alami, maka kita akan merasakan kebesaran Tuhan.
2. Percaya, Terlepas Apa Pun yang Terjadi
Sering kali, kita hanya mengasihi Yesus ketika mendapat berkat saja. Bagaimana sikap kita saat kita mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup? Masihkah kita mengasihi Dia? Kasih yang dewasa adalah kasih yang tetap percaya kepada-Nya, walaupun apa yang terjadi, baik suka maupun duka. Berbagai pengalaman hidup Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita untuk mendewasakan kita. Belajarlah tetap percaya dan mengasihi Dia, meskipun kita sedang diproses Tuhan.
3. Komitmen Waktu Untuk Berkomunikasi
Dalam Markus 1:35, Yesus memberikan teladan yang luar biasa. "Pagi-pagi benar, masih gelap, Yesus sudah bangun dan berdoa." Luar biasa! Meskipun Yesus adalah Anak Allah, Ia tetap memberikan teladan untuk berkomunikasi dengan Bapa. Apakah Anda mau tetap semangat dan antusias kepada Tuhan? Jangan lewatkan waktu yang berkualitas untuk bersaat teduh dan berkomunikasi dengan-Nya dalam doa.
4. Baca Surat-Surat Cinta-Nya (Alkitab)
Dengan membaca surat-surat cinta Allah melalui Alkitab, kita dapat mengenal isi hati Allah, dikuatkan dengan janji-janji-Nya yang ajaib, dihiburkan dengan firman-Nya yang menguatkan, dan diberi pengharapan serta kekuatan untuk menggapai masa depan gemilang bersama Dia.
5. Kenanglah Tanda-tanda Kasih-Nya
Tanda kasih Allah bagi kita sudah teramat banyak. Sekarang, apakah tanda-tanda kasih kita kepada Dia? Tanda kasih kita adalah memberikan waktu, hidup, pikiran, harta, dan pelayanan kita kepada Dia, dengan hati penuh syukur dan kasih kepada-Nya!
6. Milikilah "Perjalanan Kenangan" Bersama Tuhan
Setiap orang pasti punya kenangan ketika tangan Tuhan yang kuat menolongnya. Kenanglah dan buatlah daftar pertolongan Tuhan di sepanjang perjalanan hidupmu, maka kau akan bersyukur dan semakin kagum akan kasih-Nya.
7. Minta kepada Roh Kudus, Sumber Kasih
Kasih manusia gampang berubah oleh situasi, godaan, dan berbagai permasalahan hidup. Bergantunglah kepada Roh Kudus, untuk selalu mengurapi dan memperbarui hidupmu.
8. Rutin Bersaat Teduh
Ketika bersaat teduh, bayangkan dan hayatilah:
- Indahnya kasih Allah.
- Indahnya dikasihi sesama.
- Indahnya mengasihi Allah.
- Indahnya mengasihi sesama.
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Judul buletin | : | Aletheia Youth, Juli 2004 |
Judul asli artikel | : | My First Love |
Penulis | : | Larry Kurniadi |
Penerbit | : | GBI Aletheia, Yogyakarta |
Halaman | : | 2 -- 3 |
Komentar