Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Salib Kristus: Makna Mendalam dari Rangkap Empatnya

Di jantung sejarah kekristenan berdiri sebuah salib. Pesan Injil adalah bahwa Allah mendatangkan penebusan dosa melalui penyaliban Anak-Nya (Kolose 1: 19-20). Salib, karena itu, ada sebagai sebuah ciri khas dari iman Kristen. Namun, bagaimana agar seseorang memahami makna mendalam dari kematian Yesus di kayu salib? Penebusan Kristus telah dipahami untuk mencerminkan beberapa perspektif pada karya penebusan secara keseluruhan.1

1. Kematian Kristus di kayu Salib sebagai Korban Persembahan

Banyak orang telah menafsirkan kematian Mesias yang menebus di kayu salib Kalvari sebagai "korban yang sempurna" bahwa berbagai korban Perjanjian Lama hanya bisa menunjuk dan menyarankan tapi tidak pernah menuntaskan (Ibrani 10). Namun, pengorbanan kematian Yesus adalah unik karena terdiri dari "sekali untuk seluruh penebusan" (Ibrani 10:10) yang secara efektif membawa pengampunan dosa manusia. Selain itu, dalam memberikan diri-Nya di kayu salib, Kristus menjabat sebagai imam sekaligus korban. Dengan kata lain, dalam pengorbanan ini Dia melakukan tugasNya dan juga mempersembahkan diri-Nya. Mengingat penyaliban bersejarah Kristus di tangan Pontius Pilatus, tidak lagi perlu ada korban lain untuk dosa. Dosa menuntut pembayaran yang mengerikan, karena korban yang sempurna menuntut kematian Anak Allah satu-satunya.

2. Kematian Kristus di kayu Salib sebagai Pengampunan

Salib Kristus adalah cara Tuhan mengatasi masalah dosa manusia selamanya dan sepenuhnya. Penebusan Yesus menanggung dosa (Yohanes 1:29) dan membawa akses penuh kepada Allah serta pengampunan dan remisi dari segala pelanggaran. Pengampunan Allah melalui salib menghasilkan penghapusan lengkap dari semua keterpisahan antara Allah dan orang berdosa. Pengampunan Allah mengembalikan orang tersebut ke keadaan diperkenan, dan Tuhan tidak mengingat dosa mereka lagi. Penebusan Kalvari menyucikan seseorang dari segala dosa, sehingga memberikan pengampunan sejati, perdamaian, dan pemulihan kesatuan rohani dengan Tuhan (2 Korintus 5:19). Kemampuan untuk mengampuni sepenuhnya dan selamanya ini berakar di dalam sifat Allah yang pengasih dan penyayang.

3. Kematian Kristus di kayu Salib sebagai Kasih

Kematian Yesus di kayu salib adalah bukti kasih Allah bagi manusia. Meskipun pemberontakan manusia membuat Allah marah dan sedih, Dia tetap merespon dengan menyediakan cara bagi orang berdosa untuk lolos dari murka-Nya yang adil. Bapa mengirimkan Anak-Nya ke dalam dunia untuk mati menggantikan orang-orang berdosa (Yohanes 3:16). Inkarnasi Anak Allah menunjukkan pengabdian-Nya dengan meninggalkan tempat tinggal surgawi dan mengambil untuk diri-Nya sifat manusia sampai akhirnya memberikan nyawa-Nya di kayu salib Romawi. Juru Selamat menerima penghinaan, penderitaan, kematian, dan, akhirnya, keterpisahan dari Bapa untuk menyelesaikan penebusan. Kematian Kristus yang menebus adalah demonstrasi definitif kasih agape-Nya kepada ciptaan-Nya yang berdosa (Roma 5: 8). Teolog Louis Berkhof menggambarkan penebusan sebagai benar-benar didasarkan pada dua atribut Allah: "Pernyataan terbaik adalah bahwa Korban Tebusan berakar dalam kasih dan keadilan Allah, kasih memberikan jalan keluar bagi orang-orang berdosa, dan keadilan menuntut bahwa persyaratan hukum itu harus dipenuhi."2

4. Kematian Kristus di kayu Salib sebagai Kemenangan

Yesus meraih kemenangan akhir. Karya salib-Nya mengalahkan kekuatan tersembunyi dan bermusuhan yang memperbudak dan melecehkan kemanusiaan. Kematian Tuhan yang menebus dan kebangkitan tubuh Tuhan dari kubur secara permanen mengalahkan kekuatan duniawi yang kolosal seperti dosa, kematian, dan iblis.

Tuhan Yesus membebaskan orang-orang yang telah ditawan (Efesus 4:8) dan muncul sebagai pahlawan penakluk yang telah mematahkan ikatan penangkapan. Yesus adalah Anak Domba Allah yang mengalahkan dia yang mengikuti seperti singa yang mengaum berupaya melahap jiwa manusia (1 Petrus 5:8). Kristen merayakan VE-Day baru, "Victory upon the Earth" (Kemenangan atas bumi - Red.)," melalui salib Tuhan dan Juru Selamat.

Entah sebagai aksesoris yang sembrono seperti pernyataan basa-basi atau digunakan dengan hormat sebagai peringatan perang, salib selalu mendapat perhatian. Ini adalah salib Yesus Kristus dan pesan rangkap empatnya tentang penebusan yang membedakan agama Kristen yang historis dari semua agama dan sistem filsafat lain. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Reasons to Believe
Alamat URL : http://www.reasons.org/articles/christ-s-cross-its-fourfold-distinctive-...
Judul asli artikel : Christ's Cross: Its Fourfold Distinctive Meaning
Penulis artikel : Kenneth R. Samples
Tanggal akses : 14 Maret 2017

Komentar