Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

NATAL

Konsistensi dari serangkaian alat ukur untuk Yohanes

Arkeologi mendukung kredibilitas Lukas, tetapi Lukas bukanlah satu-satunya penulis Perjanjian Baru. Saya heran tentang apa yang dikatakan para ilmuwan mengenai Yohanes, yang memulai injilnya dengan fasih menegaskan inkarnasi -- bahwa, "Firman," atau Yesus, telah menjadi Manusia dan tinggal di antara kita dalam Natal pertama.

Keunikan Pandangan Yohanes

Puas dengan jawaban singkat Blomberg tentang tiga Injil pertama yang disebut Sinoptik, yang berarti "melihat pada saat yang sama", karena kesamaan mereka dalam hal alur dan hubungan -- selanjutnya saya mengalihkan perhatian kepada Injil Yohanes. Setiap orang yang membaca keempat injil akan segera mengenali bahwa ada perbedaan yang jelas antara Sinoptik dan Injil Yohanes, dan saya ingin tahu apakah ini berarti ada kontradiksi yang tidak bisa disatukan lagi di antara mereka.

Ketika saya pertama kali bertemu dengan Leo Carter, seorang yang halus dalam berbicara, ia adalah seorang yang telah menjadi veteran selama 17 tahun di wilayah pemukiman Chicago yang paling keras. Kesaksiannya telah menjebloskan tiga pembunuh ke penjara. Dan peluru kaliber 38 masih bersarang di kepalanya -- sebuah peringatan yang mengerikan atas sebuah kisah kepahlawanan yang tragis, yang berawal ketika ia menyaksikan Elijah Baptist menembak seorang penjual bahan makanan lokal.

Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus agar mereka mengejar kasih sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka sebagai umat yang percaya kepada Kristus (1 Korintus 14:1). Mengejar kasih merupakan tuntutan yang teramat penting bagi orang yang percaya kepada Kristus dari segala abad. Apa intisari dari kasih yang harus dikejar itu?

Apakah makna Natal bagi kita umat Tuhan yang masih diberi-Nya kehidupan dan kesempatan untuk menikmati anugerah dan berkat-Nya hingga kini, di akhir tahun 2010 ini? Dari tahun ke tahun Natal dirayakan, banyak uang dibelanjakan untuk menghiasi gereja, rumah, bahkan jalan-jalan di kota-kota. Namun ada satu hal yang seringkali kita lupakan, yaitu menghiasi diri kita sendiri (1 Petrus 3:3-4 -- "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak dapat binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram dan berharga dimata Allah").

Natal, Natal, dan Natal. Istilah Natal bukan istilah yang asing bagi dunia kekristenan. Istilah Natal begitu populer, hangat, dan istimewa untuk diperdengarkan, bahkan didengungkan oleh gereja-gereja Tuhan pada masa kini setiap memasuki bulan Desember.

Allah Bapa mengutus Anak tunggal-Nya ke dunia ini, yaitu Tuhan Yesus Kristus, dengan satu tujuan: "membinasakan (menghancurkan) perbuatan-perbuatan Iblis" (1 Yohanes 3:8) dan "supaya kita hidup oleh-Nya" (1 Yohanes 4:9).

Setiap orang mengharapkan terjadinya perubahan yang lebih baik atau yang menyenangkan dalam kehidupannya. Kita mengharapkan agar tiap tahun pendapatan kita bertambah, memiliki kendaraan pribadi yang lebih baik, berharap punya anak setelah menikah, dan sebagainya. Perubahan jasmani menuju arah yang lebih baik memang bagus dan menyenangkan. Namun, bagaimana jika perubahan jasmani tersebut menuju arah yang lebih jelek atau buruk?

Bahwa kami bisa menjadi seperti-Mu
Pada epifania besar Mu;
Dan dapat memuji-Mu, selamanya,
Allah dalam manusia menjelma. -- Wordsworth

Epifania jatuh pada tanggal 6 Januari, malam kedua belas dari dua belas hari masa perayaan Natal. Bahkan, Epifania kadang-kadang disebut Malam Kedua belas.

Pada hari Natal, semua jalan padat dengan kendaraan yang menuju ke rumah.

Pesawat terbang yang terisi penuh, kereta api yang penuh sesak, bis yang berlimpah ruah yang dipadati dengan orang-orang yang memunyai tujuan yang sama: pulang ke rumah. Meskipun harus berdesakan dan saling mendorong, belum lagi kalau harus menunggu karena jadwal keberangkatan ditunda, berada di tengah-tengah kekacauan, tetapi kita tetap setia menggenggam bungkusan hadiah yang berwarna-warni karena kita ingin sampai di rumah. Kita seperti burung yang digerakkan oleh naluri yang hampir tidak kita pahami -- kerinduan untuk berkumpul bersama kerabat dan sanak saudara.

"Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 'Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.' Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: 'Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.'" (Lukas 2:13

Lukas pasal 1 -- 2

Maria adalah bejana yang cocok untuk dipakai Allah. Kehidupannya merupakan kesaksian luar biasa bagi semua anak Allah.

Kehidupan Maria penuh dengan iman, kasih, dan kebajikan, sehingga sulit sekali menulis tentangnya. Bahkan, tulisan sederhana tentang kebajikannya pun akan menjadi beberapa jilid buku. Nah, anggaplah artikel pendek ini sebagai sebuah pengantar singkat.

Wanita yang Beriman

Orang-orang majus memunyai reputasi sebagai para maestro pengetahuan yang hebat -- bahkan Plato, seorang filsuf Yunani, ingin berkunjung dan belajar dengan mereka. Namun secara bertahap, gambaran tentang 'para orang bijak' ini sebagai cendekiawan kalangan atas berubah ketika mereka mendalami seni tersembunyi dan misterius, astrologi, ilmu sihir, dan okultisme. Orang-orang Yahudi dan jemaat Kristen mula-mula menentang keterlibatan dalam bermacam praktik sihir, karena hal-hal itu berhubungan dengan roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan adikodrati lainnya yang bertentangan dengan Kristus dan bala tentara kebaikan dari surga. Kenyataannya, satu-satunya penggunaan istilah 'majus' lainnya dalam Perjanjian Baru ada di Kisah Para Rasul 13:6,8 yang diterjemahkan sebagai 'tukang sihir' dan digunakan untuk menggambarkan Baryesus, seorang nabi palsu agama Yahudi.

Banyak kisah Natal yang digambarkan dengan bebas oleh beberapa seniman populer. Kebanyakan, penggambaran tersebut hanya fiksi dan bertentangan dengan Alkitab. Salah satunya adalah kisah mengenai orang-orang Majus dari Timur dan pemahaman mengenai Bintang Betlehem yang dilihat oleh mereka. Untuk memahami cerita tersebut, kita perlu berpegang pada fakta-fakta sejarah yang ada dan terlebih lagi berpegang pada kebenaran Alkitab.

Beberapa tahun yang lalu pada waktu Natal yang bersalju, Kaleb (bukan nama sebenarnya) ingin pergi berbelanja. Dia adalah orang baru di Himalaya dan ingin jalan-jalan di kota sebelum meneruskan perjalanannya. Ketika itu dia memperhatikan para pejalan kaki berkerumun mengelilingi seorang gadis yang tidak sadarkan diri karena kerasukan. Gadis itu berteriak dan memutuskan rantai yang dipakai orang-orang untuk mengikatnya. Seorang dukun mencoba untuk mengusir kuasa jahat itu, tetapi tidak menunjukkan hasil.

Pages