Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Lima Cara Menjadi Ibu yang Lebih Baik Hari Ini

Inilah saatnya untuk mengembalikan sukacita Anda sebagai seorang ibu.

Saya duduk di sebuah cafe yang benar-benar dikususkan untuk para ibu. Ada taman bermain berwarna-warni di dalamnya, ruang latihan untuk kelas mama dan aku, dan meja kopi bundar kecil untuk para ibu mengobrol. Saya mengobrol dengan ibu lain sementara anak-anak saya bermain perosotan. Mereka sekitar satu tahun dan tiga tahun saat itu, dan saya sangat menginginkan percakapan orang dewasa.

Gambar: Ibu dan anak

Saya bertanya kepadanya tentang hobinya, dan dia langsung bersemangat. Hasratnya adalah bermain di liga voli. "Kapan Anda bermain sekarang?" Tanya saya. "Oh, belum pernah, sejak saya jadi seorang ibu."

Ini terdengar sangat familiar, bukan? Saat kita menjadi ibu, banyak kepentingan kita sendiri yang dikesampingkan selama satu musim... atau lebih lama lagi. Alih-alih berfokus pada pengembangan pribadi, kita berfokus pada anak-anak kita yang sedang bertumbuh. Meskipun itu benar-benar diperlukan untuk beberapa tahun pertama kehidupan, rata-rata para ibu hari ini tidak beralih dari berpusat pada anak menjadi berpusat pada orang tua. Seiring bertambahnya usia anak-anak Anda, Anda tetap menyediakan makanan, melayani, membantu, meminta, mengelilingi, menyuap, dan menjanjikan. Tak heran jika banyak dari kita tidak mengalami kepuasan kerja sebagai ibu! Kita bukan pemimpin di rumah kita; kita adalah pelayan yang stres. Keluarga tidak seharusnya seperti demikian.

"Anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan karena ini adalah hal yang benar," Efesus 6:1 mengatakan. Bukan sebaliknya. Orang tua tidak seharusnya mematuhi anak-anak mereka, tetapi jika Anda mengamati anak-anak di toko bahan makanan atau restoran, sering kali mereka adalah orang-orang yang jelas-jelas mengendalikan.

Kenakan Kaus Kakimu Sendiri

Anak saya yang paling besar, Ethan, dan saya menjalani ritual tidur ini. Saya akan membawa sepasang kaus kaki putih bersih dan memasangkannya di kakinya setiap malam. Saya benar-benar melakukannya untuk dia. Suatu malam -- ketika dia kelas lima -- saya sadar, Ethan sudah terlalu besar untuk ini. Apa yang sedang saya lakukan ini? Saya mengatakan kepadanya apa yang saya baru sadari itu, dan dia tertawa, "Tapi saya suka saat kau melakukannya; kau adalah pelayan saya!" Dia pun mengenakan kaus kakinya sendiri sejak saat itu.

Anda tahu, kebanyakan bukanlah anak-anak kita yang memiliki kesulitan mengasumsikan peran dan tanggung jawab baru untuk urusan rumah -- masalahnya terletak pada kita. Kita tidak ingin melepaskan perasaan dibutuhkan dan penting. Kita mengeluh karena cemas, lelah, dan tersinggung karena terlalu banyak pekerjaan atau tekanan untuk melakukan setiap hal kecil seputar anak-anak kita, namun kita sendirilah yang membangun ketergantungan itu.

Jika Anda ingin menjadi ibu yang lebih bahagia, inilah saatnya membuat beberapa perubahan. Inilah lima cara untuk menemukan kembali sukacita Anda sebagai seorang ibu:

1. Menjadi sehat.

Saya menyukai kata-kata dari Erma Bombeck ini: "Secara umum anak-anak saya menolak untuk makan apapun yang tidak ditayangkan di televisi." Seperti apa makanan anak Anda, begitupun makanan Anda. Saya tahu saya bukan satu-satunya yang menghabiskan sisa makanan dari piring anak-anak saya. Saya punya seorang teman yang juga seorang ibu yang memiliki ungkapan untuk ini, "Saya bukan tempat sampah." Buatlah komitmen, untuk diri sendiri dan anak-anak Anda, untuk makan makanan sehat. Anda akan merasa lebih baik, memiliki lebih banyak energi, dan tidur lebih nyenyak. Saat Anda menggabungkan makanan bergizi dengan olahraga teratur dan istirahat malam yang nyenyak, Anda akan jauh lebih bahagia (dan lebih baik).

2. Menjadi Berorientasi pada tindakan.

Anda menatap tak percaya saat anak Anda melakukan kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya. Anda telah memberi nasihat tentang pekerjaan rumah yang terlupakan, kamar yang berantakan, dan tugas-tugas yang tidak diselesaikan. Kuatkan hati Anda -- perang dimenangkan oleh ibu pintar yang tidak menanggapi dengan penjelasan tanpa henti tetapi dengan tindakan. Tetapkan diri Anda sebagai pemimpin dalam cara Anda berbicara, bahkan dengan postur tubuh Anda. Berdiri tegak dan berikan instruksi sekali. Sampaikan dengan jelas dan tidak menyesal bila konsekuensi harus diberikan.

Pola pikir di sini adalah "Majulah," bukan "Saya harap dia tidak menantang saya untuk membuktikan ucapan saya." Amsal 15:32 mengatakan, "Mereka yang mengabaikan didikan menghina dirinya sendiri, tetapi mereka yang mendengarkan teguran memperoleh pengertian." Jika Anda plin-plan dalam disiplin Anda, anak Anda akan menolak otoritas Anda. Pola ini bisa merugikan hubungannya dengan Tuhan, guru, atasan di masa depan, atau bahkan dengan anggota keluarga.

3. Berdoalah dengan sungguh.

Ketika dihadapkan dengan masalah, ke mana Anda akan berpaling terlebih dahulu? Jika kita jujur, berkali-kali jawabannya adalah Google. Namun Alkitab tidak mengatakan, "Saya mengangkat mataku ke hp saya -- dari mana akan datang pertolonganku? Pertolongan saya berasal dari Internet, pemegang semua informasi." Jika Anda membutuhkan kebijaksanaan sebagai ibu (dan siapa yang tidak?), pertama-tama berpalinglah kepada Tuhan dalam doa. Anda tidak memerlukan gelar Doktor untuk menjadi ibu yang berdoa dengan efektif. Anda bisa memanjatkan doa cepat sampai ke surga, berpartisipasi dalam sebuah Kelompok Doa Para Ibu, atau berdoa menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk menyelaraskan doa Anda dengan kehendak Tuhan. Misalnya, Anda bisa berdoa: "Tuhan, saya berdoa agar (sebutkan nama anak Anda) akan mencari hikmat, karena itu jauh lebih berharga daripada batu-batu permata dan segala sesuatu yang diinginkan orang. Tidak ada yang diinginkan oleh anak saya yang bisa dibandingkan dengan hal itu." (Amsal 8:11).

4. Bertekun.

Menjadi ibu bukanlah lari jarak pendek; tetapi adalah lari maraton. Kita bisa tergoda untuk menyerah dengan mudahnya ketika sesuatu tidak berhasil di awal. Ingat Anda berada di dalamnya untuk jangka panjang. Luangkan waktu menjauh dari anak-anak Anda, seperti melakukan retret wanita selama akhir pekan, rencanakan liburan bersama suami Anda setahun sekali, atau hadiri kelompok ibu atau studi Alkitab tanpa anak-anak Anda. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda akan kembali menjadi ibu yang lebih bersemangat dan terfokus yang bisa bertahan lebih lama dari balita atau remaja.

5. Dipenuhi dengan "Ya".

Carilah hal-hal yang ya dalam menjadi ibu. Sadarilah bahwa gagasan ini tampaknya agak berlawanan dengan intuisi, seperti mengatakan ya untuk mengabaikan keluarga Jones, ya untuk menjadi keluarga yang melayani, dan ya untuk menjadi keluarga yang menyenangkan. Anda juga bisa mengatakan ya untuk hobi Anda. (Saya harap ibu yang saya temui di kafe ibu itu bermain bola voli lagi sekarang.) Alih-alih berpikir bahwa saya tidak dapat melakukan itu karena saya adalah seorang ibu, pikirkan banyak hal hebat yang masih dapat Anda lakukan sebagai seorang ibu.

Kuatkan hati Anda – perang dimenangkan oleh ibu pintar yang tidak menanggapi dengan penjelasan tanpa henti tetapi dengan tindakan.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Saat anak bungsu saya, Lucy berusia empat tahun, dia melihat seekor burung hitam hinggap di pagar kami. Beberapa saat kemudian, burung itu terbang menjauh. Dia berkata dengan santai layaknya anak prasekolah, "Biasanya saat mereka sampai di pagar, mereka bersiap untuk terbang." Saya tersedak, dan buru-buru menuliskan kata-kata itu agar saya tidak lupa.

Suatu hari nanti ketiga anak saya akan meninggalkan sarangnya. Mereka akan hinggap di pagar dan terbang menjauh. Ketika hari itu tiba, saya ingin melihat ke belakang dan berkata, "Wow, saya sangat menikmati menjadi ibu saat berada di rumah." Saya ingin anak-anak saya memiliki kenangan tentang seorang ibu yang bahagia daripada sopir atau pengambil pesanan yang tertekan. Saya kira itu juga yang Anda inginkan. Saat Anda memusatkan perhatian pada lima cara untuk mengembalikan sukacita Anda sebagai seorang ibu, senyum Anda akan menjadi lebih cerah -- begitu juga senyum anak-anak Anda. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Today's Christian Woman
URL : https://www.todayschristianwoman.com/articles/2015/june/5-ways-to-become-better-mom-today.html
Judul asli artikel : 5 Ways to Become a Better Mom Today
Penulis artikel : Arlene Pellicane
Tanggal akses : 13 Juni 2017

Download Audio

Kategori Tips: 
Tipe Bahan: