Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Artikel

Orang yang tidak bersemangat dapat diumpamakan seperti mobil tanpa bensin. Dia tidak akan pernah ke mana-mana -- pertumbuhan rohaninya macet, pasif, kurang gairah dalam melayani Tuhan, takut untuk membuka diri, jarang mengambil tindakan iman, suasana hidupnya tidak ditandai dengan kemenangan, cenderung untuk mengomel/menggerutu, suka mengkritik daripada membangun. Tidak bersemangat merupakan "kartu mati".

Meskipun kita tinggal dalam satu rumah, keluarga, lingkungan, gereja, atau komunitas, namun sering kali kita tidak sungguh-sungguh mengenal satu dengan yang lain; suami-istri, anak-anak, saudara, atau teman. Kata intim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan sebagai akrab, karib, rapat, hubungan (pergaulan, persahabatan). Jika kita intim dengan seseorang, berarti kita bergaul akrab, karib, rapat, hubungan (pergaulan, persahabatan).

Pada suatu malam, sebuah kapal dari lautan luas memasuki pelabuhan. Seorang juru mudi dari pelabuhan diminta datang untuk mengarahkan kapal. Dia menggantikan peran kapten kapal karena dia tahu jalan menuju ke pelabuhan, bagaimana mengemudikan kapal melewati hamparan air yang berbahaya, dan merapat dengan selamat ke pelabuhan. Untuk menolong juru mudi mengarahkan kapal dengan baik, satu seri lampu navigasi dipersiapkan di pelabuhan dan di pulau-pulau kecil di sekitar pelabuhan.

Pada suatu tengah malam, saya bercakap-cakap dengan Tuhan:

Bapa, mereka minta saya berbicara mengenai hidup melajang. Mengenai kehidupan saya sendiri sebagai wanita yang melajang, sehubungan dengan iman Kristen saya. Bapa, apakah yang harus saya katakan kepada mereka? Apakah saya mulai saja dengan ayat-ayat yang Kau pakai dalam mengajar saya mengenai hidup melajang?

Diringkas oleh: Davida Dana

Manfaat Hidup Melajang

Paulus berkata, "Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya." (1 Korintus 7:32-33)

Hubungan anak dan orang tua merupakan tema yang tidak pernah putus dari zaman ke zaman. Catatan sejarah menunjukkan bahwa, hubungan anak dan orang tua berkaitan dengan emosi dan perasaan. Sukar menjalin hubungan dengan anak jika hanya mengandalkan rasio. Dalam banyak kisah, rasio orang tua kerap kali mengalah dan peran emosi mengambil alih tindakan. Orang-orang mungkin heran melihat tindakan orang tua terhadap perilaku anaknya yang menyimpang. Misalnya, seorang ibu yang berusaha mati-matian menyelamatkan anaknya dari hukuman mati karena perbuatan anaknya sendiri.

Kristus sudah bangkit! Akibat kebangkitan Kristus, Roh Kudus dicurahkan untuk melanjutkan karya keselamatan Ilahi. Apa makna kebangkitan Yesus? Apa arti kebangkitan Yesus bagi kita di Indonesia saat ini? Merenungkan makna kebangkitan Yesus menggetarkan hati.

Saat merayakan Paskah, kita mengingat bagaimana penderitaan Tuhan di kayu salib untuk umat manusia yang berdosa. Bagi banyak orang, penyaliban dan kebangkitan Kristus adalah sesuatu yang begitu sering didengar di gereja sehingga sudah menjadi hal yang biasa. Padahal ini merupakan peristiwa luar biasa yang menjadi pusat pemberitaan Kabar Baik dalam misi. Mari kita renungkan lagi apa yang terjadi di bukit Golgota.

Artikel berikut ini diambil dari bahan yang ditulis oleh Rev. Keith Garner di situs Wesley Mission. Di dalamnya Anda akan mendapatkan serangkaian pesan melalui pengungkapan tokoh-tokoh yang mendominasi kisah Paskah. Kerumunan massa, Pilatus, Yudas, Petrus, Maria, seorang komandan prajurit Romawi, dan Yesus Kristus. Nah, mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari keadaan tokoh-tokoh ini.

"Dan percayalah dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9b)

Jemaat Tuhan merayakan kebangkitan Tuhan Yesus bukan saja pada hari yang kita sebut hari Paskah. Alasan ibadah raya diadakan pada hari Minggu adalah karena kita percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus. Yesus bangkit pada hari pertama. Jadi sesungguhnya, kebangkitan-Nya juga kita rayakan pada setiap ibadah raya di hari pertama setiap pekan, yaitu hari Minggu.

Yesus disalibkan dan dibangkitkan dari maut pada hari ketiga. Sulit dipercaya? Memang begitulah kenyataannya. Mayat Yesus yang dijaga oleh tentara Romawi dapat berjalan, berbicara, dan makan dengan murid-murid-Nya.

Ketika seseorang mengenal Yesus dengan benar, maka hidupnya pasti akan terus-menerus berubah dan menjadi Kristen sejati. Artinya kalau dulunya hanya Kristen biasa-biasa saja, setelah mengalami kuasa kebangkitan Yesus, maka hidupnya menjadi luar biasa. Mengapa demikian?

Kebangkitan Kristus erat hubungannya dengan orang percaya, baik di dunia maupun di dalam kekekalan, bahkan kepercayaan dan pemberitaan iman Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus. Dengan demikian, kebangkitan Kristus tidak boleh hanya berupa ajaran saja, tetapi harus suatu fakta, suatu realitas, dan suatu sejarah. Apabila Kristus tidak bangkit dari kematian, maka pemberitaan iman Kristen tidak punya makna apa pun. Paulus menegaskan, "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" (1 Korintus 15:14).

Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah demonstrasi kasih Allah atas umat manusia dan kuasa-Nya atas dosa dan maut. Kasih Allah dinyatakan lewat pengorbanan Putra Allah yang memikul dosa seisi dunia sehingga menyediakan jalan pendamaian bagi manusia kepada Allah. Kematian Kristus adalah kematian yang menggantikan hukuman yang seharusnya manusia terima karena dosa-dosanya.

Mengapa Yesus turun dari surga, masuk dunia gelap penuh cela, berdoa, bergumul dalam taman, dan cawan pahit pun diterima-Nya. Mengapa Yesus menderita didera dan mahkota duri pun dipakai-Nya? Mengapa Yesus mati bagi saya? Kasih! Ya, karena kasih-Nya.

Pages