Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Apa yang Begitu Baik tentang Jumat Agung?

Apa itu Jumat Agung dan mengapa kita menyebut Jumat Agung "Agung", sementara itu merupakan sebuah peristiwa yang gelap dan suram untuk memperingati hari kesengsaraan dan kematian Yesus?

Gambar: Quote Vernon Grounds

Bagi orang Kristen, Jumat Agung adalah sebuah hari yang sangat penting dalam setahun karena merayakan apa yang kita percayai sebagai minggu yang paling penting dalam sejarah dunia. Sejak Yesus mati dan bangkit, orang Kristen memproklamirkan salib dan kebangkitan Yesus sebagai titik balik yang menentukan bagi semua ciptaan. Paulus menganggapnya sebagai "yang terpenting" bahwa Yesus mati untuk dosa kita, dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga, semua sesuai dengan yang Allah janjikan di seluruh Kitab Suci (1 Korintus 15:3).

Pada hari Jumat Agung, kita mengingat hari ketika Yesus rela menderita dan mati disalibkan sebagai korban terbesar untuk dosa-dosa kita (1 Yohanes 1:10). Dilanjutkan dengan Paskah, perayaan mulia akan hari ketika Yesus dibangkitkan dari antara orang mati, menggembar-gemborkan kemenangan-Nya atas dosa dan kematian, dan menunjukkan kebangkitan pada masa yang akan datang bagi semua yang dipersatukan dengan-Nya dalam iman (Roma 6:5).

Arti Sebutan "Jumat Agung"

Tetap saja, mengapa kita menyebut hari kematian Yesus dengan "Jumat Agung", bukannya "Jumat Buruk" atau sesuatu yang mirip semacam itu? Tradisi Kristen melakukan pendekatan ini: di Jerman misalnya, hari itu disebut Karfreitag, atau "Jumat Penuh Sengsara." Dalam Bahasa Inggris, sesungguhnya, istilah asli "Agung" diperdebatkan: beberapa orang yakin itu dikembangkan dari sebutan yang ada sebelumnya, "Jumat milik Allah." Terlepas dari asal-usulnya, sebutan Jumat Baik sepenuhnya tepat karena kesengsaraan dan kematian Yesus, yang memang mengerikan, melambangkan puncak rencana Allah yang dramatis untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.

Rencana Penebusan Allah

Agar kita bisa memaknai kabar baik Injil, pertama-tama kita harus mengerti kabar buruk tentang kondisi kita sebagai orang berdosa yang ada di bawah kutukan. Kabar baik tentang pembebasan hanya masuk akal begitu kita melihat betapa terbelenggunya kita. Cara lain untuk mengatakan ini adalah penting untuk mengerti dan membedakan antara hukum Taurat dan Injil dalam Kitab Suci. Kita membutuhkan hukum Taurat terlebih dahulu untuk menunjukkan betapa tidak berdayanya kondisi kita; kemudian Injil anugerah Yesus datang dan membawa kelepasan dan keselamatan bagi kita.

Demikian juga, Jumat Agung adalah "agung" karena sama seperti mengerikannya hari itu, kengerian itulah yang seharusnya kita alami agar menerima sukacita Paskah. Murka Allah atas dosa harus ditumpahkan kepada Yesus, korban pengganti yang sempurna, agar pengampunan dan keselamatan dicurahkan untuk bangsa-bangsa. Tanpa hari yang sangat mengerikan dari penderitaan, kedukaan, dan darah yang tercurah di kayu salib, Allah tidak akan menjadi "benar dan juga Pembenar" bagi mereka yang percaya kepada Yesus (Roma 3:26). Paradoksnya, hari yang tampaknya menjadi kemenangan iblis yang terbesar, sebenarnya adalah pukulan maut dalam rencana baik Allah yang mulia untuk menebus dunia dari perbudakan dosa.

Kebenaran Sejajar dengan Belas Kasihan

Salib adalah tempat kita melihat perjumpaan antara penderitaan dahsyat dan pengampunan Allah. Mazmur 85:10 menyanyikan sebuah hari ketika "kebenaran dan damai sejahtera" akan "bercium-ciuman". Salib Yesus adalah tempat di mana itu terjadi, syarat Allah, kebenaran-Nya, setara dengan belas kasihan-Nya. Kita menerima pengampunan, belas kasihan, dan damai sejahtera ilahi karena Yesus rela menggantikan hukuman Allah atas kita karena kebenaran Allah bertentangan dengan dosa. "Demi sukacita yang ditetapkan bagi-Nya" (Ibrani 12:2) Yesus menanggung salib pada hari Jumat Agung, tahu bahwa itu akan menuju kepada kebangkitan-Nya, keselamatan kita, dan awal pemerintahan Allah atas kebenaran dan damai sejahtera.

Jumat Agung melambangkan hari ketika murka dan belas kasihan bertemu di kayu salib. Itulah sebabnya, mengapa Jumat Agung begitu gelap sekaligus begitu Agung.

Gambar: Quote George Alder

Sebuah Doa Jumat Agung

Hari ini, ya Tuhan, aku mohon agar Engkau mengajarku untuk berduka. Jangan biarkan aku terburu-buru untuk mengalami Paskah pada hari Minggu terlalu cepat. Berikanku anugerah untuk tetap tinggal di sana, di tempat kedukaan bertemu dengan penebusan. Jadikan kematian-Mu sangat nyata bagiku seperti kebangkitan-Mu. Biarlah aku selalu dekat ke salib.

Saat aku menanti di kaki salib, ya Tuhan, singkapkan sekali lagi kepadaku betapa mahalnya harga yang harus dibayar karena dosa-dosaku. Jangan biarkan aku hidup dalam dunia khayalan yang akhir bahagia Paskah membuat keegoisanku menyimpang. Ingatkan aku bahwa anugerah-Mu yang sempurna diperoleh dengan harga yang termahal. Ampuni aku ada masa-masa ketika aku hidup seakan-akan dosa bukanlah sesuatu yang serius, seakan-akan Jumat Baik tidak pernah benar-benar terjadi.

Penuhi aku dengan sukacita dan dukacita, rasa takut dan rasa syukur yang hadir sebelum penguburan Jumat Agung: sukacita karena kemenangan-Mu, dukacita karena kematian-Mu, rasa takut karena kekudusan-Mu, rasa syukur karena anugerah-Mu. Jangan biarkan aku hanya menempatkan salah satu dari emosi-emosi itu dengan mengurbankan yang lain. Beri aku hati yang cukup besar untuk memegang semuanya dengan erat. Jadikanku cukup berani untuk mengejar kebenaran yang benar-benar sejati, bukan hanya kebenaran yang sesuai dengan keinginanku.

Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk berduka dan merayakan kematian-Mu. Dan tuntunlah aku, pimpin aku ke dalam kematianku, dan ajarku untuk berduka dan merayakan kematian itu juga. Amin. ~ ditulis oleh Gregory Coles


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Berikan aku mata, ya Allah, untuk melihat kemenangan salib. Bahkan, ketika semua tampaknya kalah, bahkan saat aku berduka atas kematian-Mu, ingatkan aku bahwa Engkau mengalahkan maut dengan menyelinap masuk ke dalamnya dan membongkarnya dari dalam ke luar. Di tengah kekalahan dan kekecewaan, taruhlah nyanyian kemenangan atasku. Balikkan duniaku ke atas sehingga aku bisa mengenali pembalikan Kerajaan Allah sedang dikerjakan.

Yesus, Engkau mengatakan agar aku memikul salib dan mengikut Engkau. Hari ini lebih dari sebelumnya, aku ingat betapa beratnya undangan itu. Engkau menang dengan cara menempuh kematian -- dan hanya dengan mati aku dapat mengikuti jejak langkah-Mu. Hanya dengan mati, aku akan benar-benar hidup.

Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk berduka dan merayakan kematian-Mu. Dan tuntunlah aku, pimpin aku ke dalam kematianku, dan ajarku untuk berduka dan merayakan kematian itu juga. Amin. ~ ditulis oleh Gregory Coles

Ayat-Ayat Alkitab tentang Jumat Agung

Roma 5:6-10. "Ketika kita masih lemah, Kristus mati untuk orang-orang durhaka pada saat yang tepat. Sebab, jarang ada orang yang mau mati untuk orang benar, meskipun mungkin ada juga orang yang mau mati untuk orang baik. Namun, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita, bahwa ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita. Lebih dari itu, setelah dibenarkan oleh darah-Nya, kita akan diselamatkan dari murka Allah melalui Dia. Sebab, ketika kita masih menjadi musuh Allah, kita telah diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya, lebih-lebih lagi sekarang karena kita telah diperdamaikan dengan-Nya. Dan kenyataan bahwa sekarang kita sudah diperdamaikan dengan Allah, maka kita juga pasti diselamatkan melalui hidup-Nya."

1 Petrus 2:24. "Ia sendiri telah menanggung dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib supaya kita mati terhadap dosa, dan hidup untuk kebenaran." Oleh bilur-bilur-Nya, kamu disembuhkan.

Yesaya 53:3-5. "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (t/Jing-Jing)

Download Audio

Diambil dari:
Nama situs : Christianity.com
Alamat situs : https://www.christianity.com/god/jesus-christ/what-s-so-good-about-good-friday.html
Judul asli artikel : What is So Good About Good Friday
Penulis artikel : Justin Holcomb
Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar